Dalang Wayang Ki Seno Nugroho Cari Format Terbaik saat New Normal

Pagelaran wayang climen yang baru seumur jagung kemudian berhenti. Namun itu hanya sementara. Dia ingat ada 60 orang yang bergantung pada dirinya.

"Ketika kemarin ada kabar new normal bahwa 15 Juni pentas kesenian akan dicoba untuk dipentaskan, tapi kemudian Pemda DIY memeperpanjang tanggap darurat sampai 30 Juni, tiga bulan kemarin itu kami sudah tidak punya pemasukan apapun, bukan saya, tapi saya membawahi 60 orang yang tergantung kepada saya. Itu yang saya pikirkan," ungkapnya.

Kelir akhirnya kembali terpasang. Lampu blencong kembali menyala dan gamelan lantas ditabuh. Suara sinden kembali terdengar. Pagelaran wayang climen kembali dihidupkan. Tentu masih dengan format dapat dinikmati melalui streaming.

"Saya akhirnya kembali membuat wayang climen karena kondisi ini prediksi saya akan berlangsung lama. Bukan untuk donasi tapi memang untuk mencari uang. Ini untuk teman-teman saya tadi," ucapnya.

"Saya jual (pagelaran wayang climen). Pentasnya di rumah lalu penonton streaming, saat pertunjukkan kami beritahu wayang climen ini kerjasama dengan siapa atau dengan instansi apa," lanjutnya.

Menurut Seno, format ini yang paling masuk akal dan paling bisa dilakukan. Selama pemerintah belum bisa memberikan solusi. Termasuk memberikan aturan terkait bagaimana tata cara pertunjukan saat kenormalan baru diterapkan.

"Aturan main itu lah yang seharusnya disusun oleh pemerintah. Seperti adanya pembatasan penonton, pengaturan jarak tempat duduk bisa diterapkan. Pemerintah kemudian bisa membuat tim untuk mengamati jalannya pertunjukkan apakah merepakan protokol tadi. Kalau melanggar kami siap dikenakan sanksi," tegasnya.

Halaman 1 2

Tampilkan Semua