.webp)
Di tengah pandemi COVID-19, Museum MACAN yang terletak di Jakarta Barat membuat 'Arisan Karya'. Program yang mendukung para seniman Indonesia itu mendapatkan animo yang besar.
Terbukti ada 430 aplikasi dari para seniman dengan total lebih dari 900 karya yang dikirimkan ke tim kuratorial museum. Hal tersebut diungkap oleh kurator, Asep Topan.
"Kami mendapatkan respons yang baik dan menerima 430 aplikasi dari para perupa dengan total lebih dari 900 karya. Dengan panggilan terbuka ini, kami berupaya untuk membuka kesempatan para perupa untuk memasukkan maksimal 3 karya," tutur Asep saat jumpa pers virtual 'Arisan Karya', Jumat (15/5/2020).
Satu seniman bisa mengirimkan maksimal 3 karya dan karya-karya tersebut yang diseleksi. Nantinya bakal ada 100 karya dari 100 perupa yang muncul dalam katalog setiap ronde 'Arisan Karya'.
 Karya Annisa Rizkiana Rahmasari - Everything is Personal Series Foto: Museum MACAN Jakarta/ Istimewa |
'Arisan Karya' yang terinspirasi dari budaya khas Indonesia itu ada tiga kali ronde. Dibuka pada 20-28 Mei, ronde berikutnya pada Juni dan Juli 2020.
"Bagi kami, animo dan semangat positif yang didapatkan merupakan motivasi. Bahwa para pelaku ekosistem perlu saling bekerja sama untuk membangun satu sama lain," tutur Asep.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat jumpa pers virtual tadi siang, Asep juga memperlihatkan beberapa karya yang hadir di 'Arisan Karya'. Salah satunya adalah karya Melati Suryodarmo yang berjudul 'Studio of Movement' (2010).
Seniman muda Anisa Rizkiana Rahmasari juga berpartisipasi di 'Arisan Karya' lewat seleksi open call. "Medium yang dipakainya adalah lumayan bervariasi, ada drawing, dan juga tulisan yang bisa dibaca," kata Asep.
(tia/dar)
