Praktisi teater asal Yogyakarta, Elyandra Widharta, mengatakan saat pandemi COVID-19 banyak seniman yang memanfaatkan dunia digital sebagai salah satu jalan untuk berkarya.
"Beberapa pelaku seni sudah melakukan pertunjukan daring untuk publish karya mereka. Namun yang terjadi di beberapa daerah ada pelaku seni tradisi yang kurang memiliki animo, karena pemahaman digital belum mereka kuasai," tuturnya saat diskusi virtual 'Tantangan dan Peluang Pelaku Budaya Pasca COVID-19' di YouTube Kemendikbud, Selasa (12/5/2020).
Menurut Elyandra, jika pemerintah merencanakan membuat platform yang bisa membimbing pekerja seni di daerah untuk memanfaatkan media digital, ia setuju.
Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid, mengatakan sedang merumuskan para pekerja seni untuk masuk ke era baru. Era yang disebut sebagai 'new normal' yang berbasis teknologi dan digital.
"Kita sedang bicara dengan pengelola bioskop, industri seni, film, dan musik. Selama ini sudah banyak dilakukan mandiri oleh swasta. Harus duduk bareng-bareng dengan Kominfo dan Kemenparekraf yang bergerak di bidang itu," tutur Hilmar.
Dia pun menambahkan, "Media digital untuk keperluan ekspresi, kultural, dan artistik bisa rampung ke depannya. Sekarang ini kita agak kewalahan dengan kecepatan COVID-19, kita dipaksa masuk ke satu ranah yang tidak semuanya akrab."
Di tengah pandemi COVID-19, Kemendikbud mendata lebih dari 40.081 seniman dan budaya terdampak Corona. Sebagian besar yang penghasilannya bergantung dengan kegiatan budaya dan seni terkena imbasnya.
Baca juga: Tertarik Ikutan Bikin #PuisiDiRumahAja? |
(tia/dal)