Pemerintah Siapkan Event Besar bagi Pekerja Seni Terdampak COVID-19

Pemerintah Siapkan Event Besar bagi Pekerja Seni Terdampak COVID-19

Tia Agnes - detikHot
Selasa, 12 Mei 2020 15:23 WIB
Pertunjukan Jakarta Dance Meet Up edisi ke menampilkan karya-karya dari lima komunitas, yaitu Alisa Soelaeman Dance Project, Dance Melayu Bangka Belitung (DMB), Indonesia Dance Theatre (IDT), Kelompok Insan Pemerhati Seni (KIPAS), Sanggar Tari Padurasa Tebet. 6 koreografer dari lima komunitas tersebut siap menampilkan karya terbaik mereka, kamis 26/10/2017 di Gedung Kesenian Jakarta.
(Foto : Eva Tobing)
Foto: Eva Tobing/ Dewan Kesenian Jakarta
Jakarta - Pandemi COVID-19 membuat semua sektor industri terkena dampaknya termasuk para pekerja seni. Lebih dari 40 ribu seniman terdampak Corona sampai kehilangan pekerjaan.

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud) menyiapkan berbagai skema untuk menolongnya. Skema yang pertama disebut sebagai apresiasi dan sistemnya seperti bantuan sosial (bansos).

Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid, menyebutkan selain skema apresiasi yang dimulai pekan ini ada hal lainnya.



"Kita juga bicara soal pemulihan, setelah pandemi COVID-19 ini, suasana nggak langsung balik seperti sebelumnya. Nantinya akan ada penyesuaian dan pembaruan, yang pasti kita ingin menyelamatkan dengan menggelar event yang dijadwalkan," kata Hilmar Farid saat diskusi virtual 'Tantangan dan Peluang Pelaku Budaya Pasca COVID-19 di YouTube Kemendikbud, Selasa (12/5/2020).

Pihak Kemendikbud merencanakan membuat platform besar yang bakal berlangsung akhir tahun 2020.

"Di situ nantinya ada seni visual, pertunjukan, musik, bisa dapat ruang besarnya. Ini peran pemerintah yang paling penting," sambung Hilmar Farid.



"Karena kan nggak ada orang yang invest, mesti pemerintah yang ambil langkah untuk menangani ini. Bidang industri yang berbasis kebudayaan dan kreativitas ada beberapa skema dukungan. Kemenparekraf juga punya skema yang beririsan, kita berkoordinasi biar nggak tumpang tinding," tukasnya.

Sejak COVID-19 mewabah di Indonesia, sekitar 104 kegiatan para pekerja seni batal digelar. Di antaranya ada 13 film yang ditunda penayangannya, 44 jadwal konser, tur, maupun festival musik, 13 agenda pameran seni rupa, 8 kegiatan pertunjukan tari, serta 25 pentas teater, pantomime, wayang, serta dongeng.


(tia/dar)

Hide Ads