Pertunjukan teater 'Panembahan Reso' karya WS Rendra segera dipentaskan ulang malam ini di Ciputra Artpreneur Theatre. Mahakarya WS Rendra itu, mengusut segala intrik kekuasaan di dalam sebuah kerajaan kuno.
Aktris Sha Ine Febriyanti dipercaya menjadi sosok bengis bernama Ratu Dara. Dalam lakon, Ine menjadi ratu termuda dari Raja Tua dan berambisi mendapatkan takhta untuk putranya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk melakoni karakter tersebut, Ine menjaga intensitas di luar dan di atas panggung sejak awal.
"Dari latihan jadi aku harus membawa intensitas, dari pertama kali datang sampai ke panggung. Intensitas harus dibawa terus," tuturnya ditemui usai media preview di Ciputra Artpreneur Theatre, Jakarta Pusat, Jumat (24/1/2020) malam.
Pemeran Nyai Ontosoroh itu menuturkan, menjaga intensitas karakter menjadi hal tersulit. Karakter Ratu Bengis harus hadir terus menerus seperti yang ada di dalam naskah.
"Meski nggak di panggung, itu semuanya harus dijaga. Rasanya seperti menghidupkan karakter dan ini beda dengan naskah-naskah lain," katanya.
Setelah 34 tahun berlalu, mahakarya WS Rendra drama 'Panembahan Reso' akan dipentaskan kembali pada 25 Januari 2020. Pementasan menggabungkan antara seniman teater, tari, musik yang berasal dari Solo, Yogyakarta, dan Jakarta.
(tia/wes)