Instalasi seni digital seluas 200 meter persegi dan menggunakan teknologi proyektor video mapping ini ditampilkan pada radius layar 360 derajat. Karya yang berlokasi di Paris Van Java itu punya menjadi angin segar bagi para pencinta seni.
CEO Sembilan Matahari, Adi Panuntun, mengatakan ruang baru seni digital ini memungkinkan pengunjung untuk melebur dan berinteraksi bersama di dunia virtual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di 'Kala.Kini.Nanti', pengunjung dibebaskan untuk menyelam ke dalam atmosfer arktik dan membawa pada interaksi visual yang menyentuh. Karya tersebut juga mengajak pengunjung untuk menikmati pemandangan bak langit aurora melalui teknologi proyeksi video mapping 360.
![]() |
"Duduk atau berbaring, berdiri bahkan berlari. Masuki cakrawala tak berbatas berlibur dengan inspirasi. Menarilah bersama imajinasimu, bersama puitisnya salju hingga alunan langit aurora. Dengan layar video mapping (360 derajat) seluas 200 m2, di dalam digital artspace ini memungkinkan anak-anak kita melakukan itu semua," tulis Sembilan Matahari.
Wahana imajinasi virtual itu merupakan kolaborasi bersama dengan Paris Van Java, Epson, dan Motiviga .
![]() |
"Kemajuan teknologi bukan menjadi hal yang ditakutkan tapi perlu dikawal dengan baik sampai menciptakan sebuah kreasi yang inovatif sehingga hal ini menginspirasi tim Sembilan Matahari untuk menghadirkan kebaruan," pungkasnya.
Tiket karya seni digital 'Kala.Kini.Nanti' dibanderol senilai Rp 40 ribu (orang dewasa) dan Rp 30 ribu (anak-anak).
(tia/doc)