Lebih dari 70 karya seniman asal Yogyakarta dipajang. Di antaranya seri sleeping buddha, seri lukisan, seri hujan, versi baru dari lukisan gaya romantik, dan sebagainya.
Dalam proses berkarya, Ugo banyak meminjam dan mempelajari gagasan 'romantisme'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya harus mencari atau menandai peristiwa itu dengan dimulai dari kata atau cara pikir romantisme, saya mencoba semampu saya untuk mengerti, memahami, apa itu arti romantisme," ujar Ugo dalam siaran pers yang diterima detikcom, Jumat (20/12/2019).
![]() |
Dikuratori oleh Hendro Wiyanto, judul pameran terinspirasi dari judul lagu karya Ismail Marzuki 'Rindu Lukisan Mata Memandang'. Lewat liriknya tersebut, menjadi salah satu jalan untuk menikmati karya-karya di pameran tunggalnya kali ini.
Pameran solo Ugo Untoro diselenggarakan berkat kerja sama Galeri Nasional Indonesia, Obah Mamah, serta Museum dan Tanaah Liat. Pembukaan pameran dibuka oleh Dirjen Kementerian Pendidikan dan Kebuayaan, Hilmar Farid serta dimeriahkan oleh musisi Jason Ranti.
Eksibisi berlangsung pada 21 Desember 2019 hingga 12 Januari 2020 di Gedung A Galeri Nasional Indonesia.
(tia/wes)