Suguhan Terbaru dari Pertunjukan Opera 'Gandari'

Suguhan Terbaru dari Pertunjukan Opera 'Gandari'

Tia Agnes - detikHot
Kamis, 05 Des 2019 13:57 WIB
Foto: Tia Agnes
Jakarta - Sukses dipentaskan di Jakarta dan Frankfurt, pertunjukan opera 'Gandari' kembali digelar di Jakarta pada 14-15 Desember 2019 di Graha Bhakti Budaya, TIM. Pentas versi ketiga yang disutradarai Melati Suryodarmo itu menyajikan suguhan terbaru.

Di bawah program Yayasan Rumah Musik Indonesia yang bertajuk MUSIKINI, opera kontemporer ini mengangkat kisah Gandari, Ibu dari Kurawa dalam cerita Mahabharata. Pentasnya terbagi ke dalam empat babak dan menampilkan musik baru karya Tony Prabowo, seorang komponis kenamaan Indonesia.

"Opera 'Gandari' adalah program perdana dari MUSIKINI. Sebelumnya sudah ada di Jakarta tahun 2014 dan Frankfurt Book Fair tahun 2015. Karena karyanya sudah ada, bisa dijadikan sebuah sarana atau media untuk para seniman musik berorientasi pada musik baru, " ungkap Ketua Yayasan Rumah Musik Indonesia, Johanna Regina Aliandoe, saat jumpa pers di kawasan Mega Kuningan Barat, Jakarta Selatan, Kamis (5/12/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Opera 'Gandari' diadaptasi dari puisi panjang karya sastrawan Goenawan Mohamad. Teks yang ada di dalam puisi panjang pun dinarasikan ke partitur ciptaan komposisi Tony Prabowo.

"Di opera 'Gandari' versi ketiga kami melakukan terobosan terbaru, kerja sama bersama pelaku musik kontemporer Indonesia, Asia Tenggara, dan Eropa. Itu yang tergabung di Jakarta Modern Ansambel, " lanjutnya.




Opera 'Gandari' menawarkan perspektif baru tentang sosok perempuan dan ibu melalui simbolisasi gerak dan visual dalam sebuah karya opera berdurasi 60 menit. Pentasnya melibatkan 25 pieces mixed ensemble dengan pengaba Peter Veale, dari Musikfabrik Jerman.

Bernadeta Astari dipercaya sebagai penyanyi solo vokal, sedangkan Christine Hakim, aktris kawakan Indonesia menjadi narator. Paduan suara dibawakan oleh Batavia Madrigal Singers, bersama Avip Priatna sebagai Chorus Master. Kemasan pertunjukan ini semakin lengkap dengan dukungan tata lampu dari Joonas Tikkanen, seorang penata cahaya asal Finlandia dan video design dari Taba Sanchabakhtiar.

"Dalam Opera 'Gandari 3' ini, saya mengangkat sosok Gandari tidak hanya seperti yang dikisahkan dalam epik Mahabharata, namun lebih melihatnya secara kritis sebagai perwujudan dari naluri manusia, terutama naluri-naluri keperempuannya," kata sutradara opera 'Gandari 3', Melati Suryodarmo.


(tia/dar)

Hide Ads