Salah satu kerabat Jeihan, Muhammad Faisal Iconk menuturkan, telah ada ribuan karya yang telah dihasilkan Jeihan. Beragam karya besarnya sangat diminati para kolektor dalam dan luar negeri.
"Kurang lebih ada 3.000 lebih karyanya yang tercatat. Belum lagi yang tidak tercatat," ucapnya, saat ditemui, di Studio Jeihan, Jalan Padasuka, Kota Bandung, Jumat (29/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, Jeihan adalah sosok luar biasa. Semasa hidupnya sosok yang sudah dia anggap sebagai ayah itu selalu berfikir positif. Sampai akhir hayatnya juga tidak selalu mengeluh terhadap keadaan.
"Dia tidak pernah berprasangka buruk. Dia tidak pernah menyalahkan apapun, siapapun termasuk soal penyakit yang dideritanya. Dia sering bilang mana mungkin Allah SWT main-main dengan kondisi umatnya," katanya.
Bahkan, lanjut dia, ada satu momen yang paling diingatnya. Saat sedang menjalani perawatan, almarhum berteriak kepada salah satu asistennya karena merasa sakit.
"Conk (panggilan Muhammad Faisal Iconk) teriakan saya kayak orang Papua. Makanya orang tidak perlu rasis," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, maestro seni lukis Jeihan tutup usia di usianya yang ke-81 tahun. Pelukis kenamaan Tanah Air ini meninggal dengan tenang di studio miliknya, di Jalan Padasuka, Kota Bandung, Jumat (29/11/2019) sekitar pukul 18.15 WIB.
Baca juga: Si Pelukis 'Mata Hitam' Itu Berpulang... |
(tia/dar)