Sebagian besar karya-karya pria bernama lengkap RM Gregorius Djaduk Ferianto itu berwarna hitam putih atau black white. Hal tersebut bukan sembarangan dipilih Djaduk.
Sejak kecil, ia sudah akrab dengan dunia seni dan kerap melihat fotografer yang merekam seni pertunjukan dan mayoritas jepretan hitam putih. Setelah melihat fotografi BW (Black and White atau hitam putih), ia pun jatuh cinta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melihat karya fotografi BW yang dikemas menarik itu akhirnya (saya) jatuh cinta," ujar Djaduk saat pembukaan pameran 'Meretas Bunyi' pada Desember 2018.
Sebanyak 83 karya fotografi dipamerkan dengan beragam ukuran foto saat itu. Sebelum menggelar pameran tunggal, ia juga bergabung di komunitas penggemar fotografi bernama Gembira Selalu.
Djaduk Ferianto meninggal dini hari tadi karena terkena serangan jantung. Sebelum meninggal, tadi malam ia sempat rapat untuk menyiapkan gelaran Ngayogjazz dan Pentas Teater Gandrik di Surabaya, Jawa Timur.
(tia/dar)