Teater Koma menggelar pementasan yang ke-159 'J.J Sampah-Sampah Kota'. Pentas itu bakal dibuka untuk umum pada 8-17 November 2019 di Graha Bhakti Budaya, TIM. Lakon yang berusia 40 tahun itu hadir dengan gaya kekinian dan multimedia di atas panggung pertunjukan.
Selama 3 jam lamanya, penonton akan disuguhi naskah Teater Koma yang berbeda dari biasanya. 'J.J Sampah-Sampah Kota' berkisah tentang sepasang suami istri bernama Jian dan Juhro yang hidup di sebuah gubuk di kolong jembatan.
Jian bekerja sebagai kuli pengangkut sampah. Ia digaji harian dan tidak punya jaminan masa depan. Meski begitu dia tetap bekerja dengan jujur, rajin, giat dan gembira. Bersama Juhro, yang tengah hamil tua, dia hidup bahagia.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami diskusi lumayan panjang dan melakukan riset. Warga kolong jembatan sekarang kan rata-rata sudah punya HP. Akhirnya kami riset dan cari-cari sendiri. Jadi membayangkan bagaimana kalau mereka nggak punya handphone," ujar sutradara Rangga Riantiarno, ketika mengobrol usai pertunjukan di Graha Bhakti Budaya, TIM, Kamis (7/11/2019) malam.
![]() |
Dari hasil riset dan diskusi, akhirnya Teater Koma membuat set seperti itu sama seperti pentas yang digelar pada 1979.
"Naskahnya ditulis tahun 1976 sampai 1979, pentasnya 1979. Tapi setting pertunjukan 1969, setelah Orde Lama dan masih baru banget Orde Baru. Dialog juga tidak ada yang diubah," lanjutnya.
Tiket dibanderol mulai Rp 75 ribu sampai Rp 500 ribu.
(tia/doc)