Langgam Bengawan Solo hingga Keroncong Hipnotis Publik Amerika

Langgam Bengawan Solo hingga Keroncong Hipnotis Publik Amerika

Tia Agnes - detikHot
Rabu, 09 Okt 2019 11:37 WIB
Foto: KBRI Washington/ Istimewa
Jakarta - Kekayaan dan keberagaman budaya Indonesia kembali ditampilkan di negeri Paman Sam. Acara 'Performing Indonesia' digelar di Galeri Freer & Sackler di lembaga seni terkemuka Smithsonia, Amerika Serikat akhir pekan lalu.

Memperingati perayaan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan AS, pagelaran menghadirkan maestro Keroncong Indonesia Endah Laras dan Danis Sugiyanto. Serta grup Keroncong Rumput asal University of Richmond, Virginia, AS, pimpinan Profesor Andy McGraw, yang semua personilnya merupakan warga AS.

Menurut Dubes RI untuk AS, Mahendra Siregar, keroncong adalah salah satu simbol paling baik yang dapat mencerminkan betapa unik, beragam, dan kayanya budaya Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Kolaborasi unik antara maestro keroncong Indonesia dan AS adalah contoh yang sangat baik untuk menggambarkan bagaimana seni dan budaya menjadi salah satu faktor utama di balik rekatnya hubungan Indonesia dan AS yang tahun ini merayakan usianya yang ke-70," ungkapnya dalam siaran pers yang diterima detikcom, Rabu (9/10/2019).

Langgam Bengawan Solo hingga Keroncong Hipnotis Publik AmerikaFoto: KBRI Washington/ Istimewa


Kolaborasi unik dua negara menyapa hadirin dengan langgam terkenal Bengawan Solo. Lagu-lagu lainnya seperti Keroncong Moritsko, Jali-jali, Keroncong Kemayoran, Ayo Ngguyu, Gado-Gado, Yen Ing Tawang Ana Lintang, Walang Kekek hingga Jangkrik Genggong yang dibawakan dengan aransemen Keroncong yang sangat apik mampu menghipnotis seluruh isi ruangan Auditorium Meyer, tempat acara digelar.

Kurator seni Smithsonian Institution, Emma Stein, menuturkan keroncong sudah menjadi favoritnya sejak lama. "Meski saya sudah tahu sedikit budaya Indonesia melalui Gamelan, namun ada hal lain yang sangat unik menarik saya untuk jatuh cinta terhadap keroncong," tuturnya yang dengan penuh antusias.

'Performing Indonesia' adalah program andalan Galeri Freer & Sackler Smithsonian Institution yang menampilkan seni budaya khas Indonesia.





(tia/doc)

Hide Ads