Foto-foto yang mengabadikan perjalanan hidup Hasmi turut dipajang. Termasuk foto koleksi keluarga maupun fanart atau karya penggemar yang diberikan kepada Hasmi, yang kini masih dirawat dengan baik oleh pihak keluarga.
"Kemudian (dipamerkan) karya komikus-komikus Yogya pemerhati Gundala, pemerhati Hasmi dengan membuat gambar khusus untuk beliau. Ada (Komikus) Isa Horeg, ada Apriyadi, ada Catur, macam-macam. Itu fanartnya ada di situ juga," tuturnya.
![]() |
Selain memorabilia dan karya Komikus tentang Gundala dan Hasmi, pameran itu juga memajang sebagian karya Hasmi. "Ada beberapa karya beliau yang dipamerkan, tapi itu tidak asli, itu print. Karena yang asli kan sudah punya kolektor," pungkas pengajar DKV ISI Yogyakarta itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Semasa mudanya Hasmi sempat menimba ilmu di Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI), sekarang bernama ISI Yogyakarta. Namun studinya tak diselesaikannya. Kemudian mulai tahun 1968 sampai 1995 Hasmi aktif membuat komik, karya terbesarnya ialah 'Gundala Putra Petir'.
Sementara Hasmi meninggal pada 6 November 2016 lalu. Ia meninggal setelah menjalani perawatan medis di salah satu rumah sakit di Yogyakarta. Setelah Hasmi wafat, muncul film 'Gundala' yang berangkat dari karyanya 'Gundala Putra Petir', film itu disutradarai Joko Anwar.