Pelantun 'The Shape of You' menceritakan tentang kegembiraannya bermain-main dengan seni lukis. Kanvas-kanvas yang diciptakannya bergaya sembarangan, tanpa desain maupun struktur yang jelas.
Ada latar belakang biru, hijau, cipratan warna hitam, merah, dan kuning. Ed tampaknya senang dengan permainan abstrak tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Giliran Ed Sheeran yang Pamit dari Musik |
"Menghabiskan waktu sebulan penuh sejak tur berakhir dengan melukis, yang belum pernah saya lakukan sebelumnya. Sejujurnya, saya merasa sedikit tidak berguna ketika tur berakhir karena menyanyi, menulis, dan manggung adalah hal yang selama ini saya ketahui, jadi saya senang menemukan cara baru untuk menjadi kreatif," tutur Ed Sheeran, seperti dilihat dari laman Instagram pribadinya, Senin (30/9/2019).
Darah seni berjalan di keluarga Ed Sheeran. Selama dua dekade, ayah Ed, John, dan ibunya, Imogen, menjalankan bisnis sebagai konsultan seni.
Percikan Ed pun disamakan seperti gaya seniman AS Paul Jackson Pollock. Seorang kritikus seni memprediksi lukisan Ed ditaksir bisa terjual senilai Rp 283 juta.
"Ketika seorang selebriti melukis, mereka biasanya menciptakan hal-hal yang tidak kompeten, namun tidak bagi Ed. Mereka lebih baik dari yang saya harapkan," tukasnya.
(tia/nu2)