Pertunjukan ini mengangkat mitos dewi laut yang dikenal dengan sebutan Medusa melalui karakter Gorgon, Ubur-ubur, dan dialog dengan anjing laut. Pentasnya juga disebut sebagai 'underwater art' karena menggabungkan antara teater, boneka, video, dan fotografi.
"Aquavitae menggunakan dua plot yang terjadi secara bersamaan," tulis siaran pers yang diterima detikcom, Rabu (18/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Plot pertama menggunakan proyeksi video yang menampilkan kondisi di atas maupun di bawah air. Plot kedua yakni naskah nyata di atas panggung.
Selain boneka, pertunjukan bakal fokus pada gestur para dalang, proyeksi visual yang puitis dan efek suara yag seru. Nantinya di sebelah panggung juga ada pameran 'Kabinet Curiosity' yang memperlihatkan benda-benda dari hasil riset artistik yang dilakukan kelompok teater.
Pentas yang digelar oleh Institut FranΓ§ais Indonesia (IFI) memadukan antara mitos dan fiksi tentang ilmu kelautan. "Di balik tema yang serius, pertunjukan juga lucu dan menggemaskan," tulis siaran pers.
(tia/dar)