Berbagai isu juga sukses disentil oleh karya-karya dari 70 galeri di Art Jakarta. Ada keragaman isu tradisi, modernitas, global, termasuk proyeksi dengan kebebasan. Salah satunya adalah karya Semsar Siahaan yang berbicara soal globalisasi di masa masyarakat yang belum melihat dampaknya.
"Urban life kan sekarang naik tapi Semsar sudah berbicara itu 40 tahun yang lalu. Dia berhasil memunculkan ide-ide di dimensi tertentu," ungkap Hilmar.
Art Jakarta 2019 menghadirkan 70 galeri dari 14 negara yakni Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Indonesia, Malaysia, AS, Taiwan, Russia, Australia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan China.
Baca juga: Lebih Megah, Art Jakarta 2019 Resmi Dibuka |
Sebanyak 21 sampai 30 galeri seni baru pertama kalinya hadir di Art Jakarta. Galeri yang baru memajang karya di Art Jakarta di antaranya ada
Amy Li Gallery, ANOMALY, Atelier Aki, Baik+Khneysser,GALERIE OVO, Galerie TamΓ©naga, GALLERY YEH, Hatch Art Project, Jan Manton Art, Kendy's, Nova Contemporary, Project Fulfill Art Space, Qi Mu Space, SAL Project, Segaris Art Center, ShugoArts, Sullivan+Strumpf, Tang Contemporary Art, TKG+, and Vin Gallery. Also, dan balai lelang Phillips.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Art Jakarta berlangsung mulai 30 Agustus hingga 1 September 2019 di hall A dan B Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat.
(tia/dar)