Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja, menghadiri pembukan pameran yang digelar di Perpustakaan Universitas Leiden (UBL), Belanda. Pembukaan pameran dihadiri sekitar 40 orang tamu undangan.
Ketua UNESCO Komisi Belanda, Andree van Es, membuka pameran yang disusul mengenai pemaparan pentingnya tiga naskah UNESCO di Leiden oleh pustakawan KITLV-Jakarta, Roger Tol. Kurator Asia Selatan dan Tenggara dari Perpustakaan Universitas Leiden juga menerangkan pentingnya tiga naskah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga naskah memiliki arti penting bagi sastra dan budaya Asia Tenggara sampai dimasukkan ke dalam 'Memory of World Register of UNESCO'. "Pameran Memory of the World: Panji - Diponegoro - La Galigo difokuskan pada konten, fungsi, dan penggunaan naskah," katanya.
Seperti diketahui, Cerita Panji meraih popularitas di seluruh Asia Tenggara pada abad ke-14 dan ke-15. Panji juga merupakan menandai penting langkah dalam pengembangan sastra Jawa.
Untuk kronik Pangeran Diponegoro (1785-1855) ditulis selama pengasingan di Sulawesi Utara. Sedangkan manuskrip 'La Galigo' yang tebalnya 6.000 halaman ditulis di abad ke-19 dan ke-20 dari tradisi lisan Bugis kuno.
'La Galigo' juga tercatat sebagai epik mitos paling lengkap di dunia dan dicatat dalam aksara khas Sulawesi Selatan. Saat pembukaan pameran, pertunjukan tari topeng Panji oleh kelompok tari Jawa Kuwung-kuwung juga dihadirkan.
Pameran 'Memory of World' berlangsung pada 23 Mei-1 September 2019. (tia/dar)