Indonesia 'Berkibar' di Venice Art Biennale 2019

Indonesia 'Berkibar' di Venice Art Biennale 2019

Tia Agnes - detikHot
Sabtu, 11 Mei 2019 11:40 WIB
Foto: dok.YDAI/Bekraf
Jakarta - Prestasi Indonesia di bidang seni rupa patut diacungi jempol untuk kesekian kalinya. Paviliun Indonesia kembali hadir di ajang Venice Art Biennale atau La Biennale di Venesia, Italia yang dibuka Rabu (8/5) waktu setempat.

Konsep Paviliun Indonesia 'Lost Verses: Akal Tak Sekali Datang, Runding Tak Sekali Tiba' merupakan hasil seleksi dari karya kolaborasi yang terpilih. Tim terdiri dari Asmujo Jono Irianto (kurator), Yacobus Ari Respati (ko-kurator), Syagini Ratna Wulan dan Handiwirman Saputra (seniman).

Saat pembukaan Paviliun Indonesia, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf, merasa bangga akan hadirnya karya seni kontemporer Indonesia di Venice Art Biennale yang ke-58 tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Paviliun Indonesia adalah representasi dari ciri khas bangsa Indonesia yang mengutamakan kebersamaan dalam keragaman, Bhinneka Tunggal Ika. Paviliun tidak lagi menonjolkan sosok individu sebagaimana partisipasi kami sebelumnya tapi akumulasi dari buah pikir banyak kepala di dalam satu kelompok kerja yang bernegosiasi di tengah kebhinekaan," ujar Triawan Munaf dalam keterangan pers yang diterima detikHOT.

Tema Paviliun Indonesia kali ini berasal dari peribahasa asal Minang yang diadaptasikan oleh tim artistik menjadi serangkaian instalasi yang terdiri dari lima komponen karya. Yakni Meja Runding, Buaian, Susunan Kabinet, Ruang Merokok, dan Mesin Narasi.

Kelima komponen karya mengisi area seluas 500 m2 di ruang 340, Isolotto, The Arsenale-yakni area pameran yang merupakan bekas gudang persenjataan tertua di Venesia. Para pengunjung Paviliun Indonesia diundang untuk menikmati karya yang hadir layaknya permainan atau labirin pemikiran melalui obyek- obyek yang ditampilkan.

"Kehadiran Paviliun Indonesia ini juga sejalan dengan spirit diplomasi Indonesia dengan Italia yang memasuki usia ke-70, dengan ekonomi kreatif sebagai salah satu tema yang diangkat," ujar Triawan.

Paviliun Indonesia di Venice Biennale 2019 ini diselenggarakan oleh BEKRAF bersama Yayasan Design+Art Indonesia, dan terbuka untuk publik mulai 11 Mei hingga 24 November 2019. (tia/nkn)

Hide Ads