"Tujuan penataan ulang ini adalah untuk memberikan penyegaran terhadap tampilan pameran tetap koleksi GNI, mempresentasikan karya-karya koleksi GNI atau koleksi negara yang belum pernah ditampilkan di pameran tetap sebelumnya," ujar Kepala Galeri Nasional Indonesia, Pustanto, dalam keterangan pers yang diterima detikHOT, Kamis (9/5/2019).
Setelah ditata di tahun ini, pameran tetap koleksi GNI disajikan menjadi tiga hal. Pertama, 'Monumen Ingatan' yang menampilkan karya-karya GNI dari 7 periode dalam perjalanan seni rupa Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, 'Paris 1959 Jakarta 1995' yang menampilkan karya-karya koleksi internasional GNI. Di karya bagian ini fokusnya adalah koleksi dari seniman-seniman dunia yang terjadi di Paris pada 1959 silam. Serta hibah dari pameran Gerakan Non-Blok tahun 1995 di Jakarta.
![]() |
Nah, di bagian ketiga yang berjudul 'Kode/D' menghadirkan 20 karya hasil akuisisi GNI dari tahun 1999-2019.
"Kami ingin memberikan tampilan yang berbeda sekaligus rujukan bagi pengunjung tentang perjalanan seni rupa Indonesia," tambah Pustanto.
Di bagian ketiga tampilan baru pameran tetap GNI ada karya sejumlah seniman. Di antaranya adalah FX Harsono, Heri Dono, Krisna Murti, Hanafi, Sanggar Bumi Tarung, serta yang terbaru diakuisisi adalah Mella Jaarsma, Eddie Hara, hingga Hafiz Rancajale.
Pameran tetap koleksi GNI berada di gedung B Lantai 2 mulai pukul 09.00. Khusus selama Ramadhan tutup pada pukul 15.00 WIB.
(tia/tia)