Pameran Foto Sejarah Islam di Australia Digelar di Museum Fatahillah

Pameran Foto Sejarah Islam di Australia Digelar di Museum Fatahillah

Tia Agnes - detikHot
Selasa, 16 Apr 2019 17:58 WIB
Foto: dok. istimewa
Jakarta - Museum Sejarah Jakarta atau kerap disebut Fatahillah dan Kedutaan Besar Australia menggelar pameran foto sejarah Islam di Australia. Pameran fotografi bertajuk 'Boundless Plain: The Australian Muslim Connection' dapat dinikmati pengunjung hingga akhir April 2019.

Eksibisi ini menampilkan sejarah panjang Islam di Australia yang dimulai dari pelaut Makassar yang berdagang dengan penduduk asli Yolngu di Australia utara. Penunggang unta dari Asia Selatan yang membantu mengembangkan pedalaman Australia, hingga imigran dari seluruh dunia yang menjadikan Australia sebagai rumah mereka hari ini.

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan, menuturkan Islam adalah agama besar di Australia dan berkembang pesat sampai 20 persen.

"Pameran ini menyoroti bahwa Australia, sama seperti Indonesia, memperoleh banyak kekuatan dari masyarakat multi agama dan multikulturalnya. Lebih dari sebelumnya, kita perlu mengembangkan pemahaman yang lebih dalam dan membangun hubungan antara komunitas-komunitas kita, dan terutama komunitas agama kita," katanya dalam keterangan pers yang diterima detikHOT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Dikembangkan oleh Islamic Museum of Australia, pameran ini akan dibuka untuk umum selama dua minggu ke depan dan memberikan informasi tentang bagaimana Islam telah berkembang di Australia selama lebih dari 200 tahun terakhir.

Didirikan pada 2010 sebagai museum komunitas nirlaba di Melbourne, Islamic Museum of Australia bertujuan untuk menampilkan warisan artistik yang kaya dan sumbangsih sejarah umat Muslim di Australia dan luar negeri.

Kepala Unit Pengelola Museum Sejarah Jakarta, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Sri Kusumawati, SS, M.Si menyampaikan, "Museum Sejarah Jakarta senang dapat turut mengadakan pameran ini bersama Kedutaan Besar Australia. Saya berharap pameran ini akan menciptakan peluang lebih lanjut untuk kemitraan budaya dan pariwisata antara dua negara kita." (tia/nkn)

Hide Ads