Menikmati Kebun Karet Mini Sambil Main Getah di Museum MACAN

Menikmati Kebun Karet Mini Sambil Main Getah di Museum MACAN

Tia Agnes - detikHot
Kamis, 28 Feb 2019 14:45 WIB
Menikmati Kebun Karet Mini Sambil Main Getah di Museum MACAN Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Jakarta - Anak-anak dari TK Lazuardi Jakarta asyik bermain di ruang seni anak komisi Museum MACAN UOB. Ada yang naik ke atas bukit kecil, ada yang bermain stempel, main biji karet bersama temannya hingga sibuk memegang dedaunan.

Mulai hari ini ruang seni anak komisi Museum MACAN UOB diubah menjadi kebun karet mini yang mengajak pengunjung main getah. Sebelumnya 'The Floating Garden' ala Entang Wiharso dan permainan kardus Gatot Indrajati sukses menarik minat pengunjung anak-anak.

Di proyek terbaru yang berjudul 'Main Getah/Rubberscape' karya seniman asal Malaysia Shooshie Sulaiman ini, pengunjung akan mengaktivasi kelima panca indera. Sejak di bagian awal, wangi dedaunan dari kebun karet langsung terasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat masuk akan ada wanginya dulu. Lalu suara dan main sensorik. Anak-anak bisa bermain rubber stamp, bisa juga panjat bukit yang bikin hati senang. Ini adalah salah satu cara untuk mereactivated panca indera dan terbebas dari gawai," ujar Shooshie saat diwawancarai di Museum MACAN, Kamis (28/2/2019).



Shooshie Sulaiman adalah salah satu seniman penting di Asia Tenggara. Di proyek perdananya di Indonesia, ia menggunakan karet alami sebagai bahan utama dalam berkarya. Karet memiliki sejarah panjang kolonialisme, tapi juga menghubungkan kawasan Asia Tenggara di antara Indonesia, Malaysia, Thailand.

Menikmati Kebun Karet Mini Sambil Main Getah di Museum MACANMenikmati Kebun Karet Mini Sambil Main Getah di Museum MACAN Foto: Tia Agnes/ detikHOT


Pengalaman sang seniman berada di kebun karet diakuinya berasal dari memori ketika masih kecil. Ayah Shooshie yang memiliki ladang karet kerap membawanya bermain ke kebun tersebut.

"Saya panggil dia Ayah bumi, ada banyak ilmu yang mau saya bagikan bagi anak-anak Nusantara. Itulah makna main getah yang ada di dalam pikiran saya. Gimana anak-anak, guru, dan semua pengunjung perlu belajar kembali dari getah," kata Shooshie.


Video: Serunya Main ke Museum Macan Sambil Main Getah Karet

[Gambas:Video 20detik]



Direktur Museum MACAN Aaron Seeto menuturkan kerjasama museum dengan UOB kali ini membawa karya Shooshie ke Jakarta.

"Kami bangga membawa karya-karya Shooshie di 'Main Getah'. Ketika kamu memasuki karyanya, betapa unik karya instalasinya. Salah satu alasannya menggunakan karet karena ini adalah material yang umum di Asia Tenggara. Ini adalah ide yang unik untuk menghubungkan antara Indonesia dan Malaysia, dan negara Thailand," kata Aaron Seeto saat jumpa pers.

Menikmati Kebun Karet Mini Sambil Main Getah di Museum MACANMenikmati Kebun Karet Mini Sambil Main Getah di Museum MACAN Foto: Tia Agnes/ detikHOT




Nantinya di ruang seni anak tersebut, pengunjung bakal menikmati sensasi berada di dalam hutan karet sekaligus merasakan permainan tradisional yang terlupakan. "Aktivitas di dalam ruang seni anak komisi Museum MACAN UOB akan mengajak kita bermain," tambah Aaron.

Permainan tradisional yang ada di dalamnya adalah congklak (atau congkak dalam bahasa Melayu), adu biji karet, kreasi stempel karet, membuat jalinan karet gelang warna-warni hingga lokakarya membuat balon dari lateks alami.

Menikmati Kebun Karet Mini Sambil Main Getah di Museum MACANMenikmati Kebun Karet Mini Sambil Main Getah di Museum MACAN Foto: Tia Agnes/ detikHOT


"Bahan-bahannya berasal dari alam dan tidak berbahaya buat anak. Kami sudah mendiskusikan materialnya bersama Pusat Penelitian Karet," tukas Kepala Pendidikan dan Program Publik Museum MACAN, Aprina Murwanti.

Untuk memasuki ruang seni anak Museum MACAN UOB, pengunjung dapat mengakses lewat tiket museum yang berlaku. Selamat mengeksplorasi dan bermain dengan getah ya!


(tia/doc)

Hide Ads