Meresapi Seni Lewat Minimalism: Space. Light. Object

Laporan dari Singapura

Meresapi Seni Lewat Minimalism: Space. Light. Object

Niken Purnamasari - detikHot
Kamis, 21 Feb 2019 11:08 WIB
Foto: Niken Purnamasari/ detikHOT
Jakarta - Minimalisme merupakan titik balik dalam sejarah seni. Karyanya dapat melalui penggunaan bentuk sederhana, bahan non-tradisional dan geometris. Setidaknya itu adalah beberapa hal yang ingin ditawarkan pameran Minimalism: Space. Light. Object.

Pameran ini mengajak para penikmat seni untuk mengubah pandangan dalam memahami seni. Perjumpaan pengunjung dengan karya seni dan ruang yang ditempatinya.

Mengambil lokasi eksibisi di National Gallery Singapore, pameran ini menampilkan lebih dari 150 karya seni dari 80 seniman dan 40 komposer. Karya tersebut baik melalui lukisan, pahatan, instalasi, pertunjukan dan musik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Pameran minimalis ini merupakan yang pertama kali diadakan di Asia Tenggara. Pengunjung dapat menikmati dan meresapi seni maupun gagasan minimalis mulai tahun 1950-an hingga saat ini.

Di pintu masuk pertama, pengunjung langsung ditawarkan dengan karya instalasi dari Tatsuo Miyajima lewat 'Mega Death'. Di sini terdapat layar LED besar dengan sensor infrared.

Saat detikHOT masuk ke ruangan, suasana tampak gelap dan sunyi. Ditambah dengan angka-angka yang ditampilkan di layar tersebut. Hanya angka 8 yang tidak menyala di layar LED. Latar belakang musik yang tenang diputar untuk meresapi suasana.

'Mega Death' mengambil konsep bahwa angka 0 digantikan dengan momen kesedihan, mewakili momen jeda antara kehidupan dan kematian sebelum akhirnya siklus bermula kembali.


'Mega Death' Karya Tatsuo Miyajima. 'Mega Death' Karya Tatsuo Miyajima. Foto: Niken Purnamasari/ detikHOT


Lewat Mega Death ini pengunjung diajak meresapi tentang kapasitas manusia untuk menyembuhkan diri dan kembali lagi ke awal.

Berjalan ke lantai 3 National Gallery Singapore, salah satu karya yang kembali jadi perhatian yakni 'Impenetrable'. Seni instalasasi dari Mona Hatoum ini bergaya cukup eksentrik.

Memiliki bentuk seperti kubus dengan duri, karya ini seolah mengekspresikan penghalang, wadah untuk segala potensi kekerasan dalam struktur kehidupan sehari-hari.

Berjalan ke lantai 3 National Gallery Singapore, salah satu karya yang kembali jadi perhatian yakni 'Impenetrable'. Seni instalasi dari Mona Hatoum ini bergaya cukup eksentrik.

Impenetrable karya Mona Hatoum.Impenetrable karya Mona Hatoum. Foto: Niken Purnamasari/ detikHOT



Memiliki bentuk seperti kubus dengan duri, karya ini seolah mengekspresikan penghalang, wadah untuk segala potensi kekerasan dalam struktur kehidupan sehari-hari.

Karya seni di Minimalism: Space. Light. Object ini tak jarang membuat pengunjung untuk berselfie karena obyeknya yang Instagrammable. Jika Anda ingin mengunjungi pameran dan lebih mendalami makna dari setiap karya, dapat mengikuti tur yang dipandu guide tanpa dipungut biaya.

Salah satu karya instalasi yang kerap jadi spot untuk Instagram. Salah satu karya instalasi yang kerap jadi spot untuk Instagram. Foto: Niken Purnamasari/ detikHOT


Minimalism: Space. Light. Object dibuka setiap hari hingga 14 April 2019. Harga tiket yakni 25 SGD atau sekitar Rp 260 ribu. (nkn/doc)

Hide Ads