Diangkat ke Panggung Teater, Sosok Amir Hamzah Gali Khazanah Sastra Indonesia

Diangkat ke Panggung Teater, Sosok Amir Hamzah Gali Khazanah Sastra Indonesia

Tia Agnes - detikHot
Senin, 21 Jan 2019 14:51 WIB
Foto: TItimangsa Foundation
Jakarta - Sosok Amir Hamzah diangkat ke panggung teater oleh Titimangsa Foundation. Pertunjukan 'Nyanyi Sunyi Revolusi' digelar pada 2-3 Februari 2019.

Sosok Amir Hamzah yang berasal dari salah satu keluarga bangsawan Melayu Kesultanan Langkat hidup di masa Hindia Belanda. Lewat kumpulan puisi 'Nyanyi Sunyi' (1937) dan 'Buah Rindu' (1941) memposisikan nama Amir Hamzah penting dalam kesusasteraan Indonesia.

"Kekuatan karya Amir Hamzah terletak pada estetika bahasa yang merdu, menggali kata dari berbagai khazanah bahasa lama, terutama Melayu, tapi dengan makna yang lebih segar, baru dan sesuai dengan semangat zaman saat itu," ujar penulis naskah Ahda Imran dalam keterangan pers yang diterima detkHOT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Di masa itu ketika modernisme tengah tumbuh, ada kesadaran dalam ranah sastra dan budaya. "Sajak-sajak Amir Hamzah memberikan darah baru pada yang lama," lanjutnya lagi.

Disutradarai oleh Iswadi Pratama, pementasan ini juga didukung oleh tim artistik yang solid yaitu Iskandar Loedin sebagai Penata Artistik, Retno Damayanti sebagai Penata Kostum, Aktris Handradjasa sebagai Penata Rias dan Jaeko sebagai Penata Musik.



Titimangsa Foundation menghadirkan para pemain yang sangat berdedikasi dan ingin terus menantang dirinya untuk berkembang dalam keaktorannya. Lukman Sardi akan bermain sebagai Amir Hamzah, Prisia Nasution akan berperan sebagai Tengku Tahura.

Dalam pentas kali ini, selain pemain yang merupakan pemain film, tergabung juga pemain teater yang sudah matang dan bermain dalam banyak lakon. Sri Qadariatin akan berperan sebagai Iliek Sundari dan Dessy Susanti berperan sebagai Tengku Kamaliah.


(tia/ken)

Hide Ads