Karya-karya yang ditampilkan Kencut menawarkan pendekatan yang segar dan eksploratif. Ide dan narasi visual yang dituangkan ke atas kanvas pun terbilang menarik.
Lukisan Kencut konsisten menampilkan boneka dan kelompoknya, makhluk-makhluk bermata kancing yang menolak memandang rupa dunia. "Karyanya gemas, lucu, tapi juga satir," ujar kurator pameran Ary Indra saat jumpa pers di Kopikalyan, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (18/1/2019) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ide tema pameran 'Kaum Mata Kancing' keluar dari obrolan antara kurator dan tim grafis lainnya. Menurut Ary, tokoh-tokoh yang dihadirkan Kencut pulasan raut muka boneka seperti menghindar dari kemungkinan tumbuh menjadi pendosa.
"Kata kaum mata kancing ini tiba-tiba keluar, tokohnya seperti menolak menjadi pendosa. Karyanya satir kayak manusia yang berpura-pura," ujarnya.
Demi pameran tunggal perdana Kencut, Kopikalyan yang minimalis diubah sesuai tema desain eksibisi. Dari pintu masuk, tembok berlatar warna pink menambah nuansa dari 'Kaum Mata Kancing'. Warna pink, ungu, merah, dan warna kontras lainnya menjadi daya tarik tersendiri di fokus kekaryaan Kencut.
![]() |
Instalasi boneka-boneka Kencut pun ditambah dan terselip berada di bagian atas kedai kopi. Para pengunjung pun bisa mencoba sensasi augmented reality experience di beberapa lukisan yang memiliki tanda huruf 'ars'.
Pameran 'Kaum Mata Kancing' dibuka malam ini oleh Wakil Kepala Bekraf Ricky J.Pesik. Eksibisi berlangsung hingga 9 Februari 2019. (tia/kmb)