'Lawangkala' seharusnya tutup akhir Desember lalu, namun pihak Selasar Sunaryo Art Space memperpanjang sampai April mendatang. Informasi tersebut diungkap lewat akun Instagram Selasar Sunaryo Art Space.
"Display instalasi bambu Lawangkala diperpanjang hingga April 2019. Sudahkah anda mengunjunginya?" tulis @selasarsunaryo seperti dikutip detikHOT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
'Lawangkala' yang berarti pintu waktu dianggap Sunaryo sebagai sebuah perjalanan. Sebagai manusia tak bisa kembali ke masa lalu dan harus berjalan ke arah depan.
Lewat material bambu dan kertas, Sunaryo menyimbolkan sebagai sesuatu yang rentan dan mudah hancur.
"Ini menggambarkan kefanaan. Sebenarnya ingin merefleksikan antara yang kekal dan fana terutama dalam hal realitas sejarah yang punya keniscayaan yang selalu berubah," ujar peraih penghargaan di Akademi Jakarta ketika diwawancarai detikHOT, belum lama ini.
Para pengunjung yang menyambangi Selasar Sunaryo bisa merasakan sensasi perjalanan 'Lawangkala'. Ketika memasukinya ada labirin lalu ada cermin yang merefleksikan hal-hal yang terwujud. Semakin ke dalam pengunjung akan mendapati aliran air yang sunyi dsan visual ikan.
Karya 'Lawangkala' seakan membuat pengunjung seakan terperangkap dan menelisik lebih dalam arti perjalanan bagi Sunaryo.