Kim Jong Un terlihat menembak Trump dan membuatnya tergeletak di atas karpet merah dengan tas logam yang dipenuhi dolar AS. Di belakang pemimpin Korea Utara itu muncul semboyan neon, "Pertunjukan harus berlanjut".
Adegan ini merupakan bagian dari pameran di Seoul terhadap sindiran diplomasi atas semenanjung Korea. Perang kata-kata yang penuh warna antara pemimpin negara adikuasa itu merupakan sindiran terhadap persoalan bersenjata, nuklir, dan dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya hanya ingin menunjukkan realitas politik kami, warga menjadi gugup, cemas, dan bahagia menyaksikan setiap gerakan mereka seolah-seolah mereka menonton film," ujar Lim Young-sun dilansir dari Strait Times.
Karya tersebut pun direspons beragam dari publik. Ada yang mencerca sang seniman karena karyanya dianggap membahayakan hubungan AS dan keamanan nasional.
Tapi ada juga yang menyukai karya tersebut. "Kedua pemimpin adalah penguasa acara politik dan menggunakan ketegangan yang diciptakan retorika bermusuhan untuk keuntungan politik," pungkas Lim.