Kepala Seksi Pameran Dan Kemitraan GNI Zamrud Setya Negara menuturkan sketsa menjadi strategi edukasi yang menarik bagi pengunjung yang melanggar.
"Yang menarik kami mencoba membuat strategi edukasi kepada kawan-kawan pengunjung, tidak ada hukuman yang lain. Kan nggak mungkin dimarahi, kami kasih kertas dan bikin sketsa, jadilah karya," tuturnya saat berbincang di Galeri Nasional Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 4 Pameran Paling Ditunggu di 2019 |
Dia pun menegaskan lembaganya akan memilih jalur edukasi. "Kami bukan mengambil jalur yang membully dan ini sudah diterapkan tahun 2018," kata dia.
Saat Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) pekan lalu, para sketcher pun berkumpul dan membuat sketsa selama kongres berlangsung. Pihak GNI pun sempat mengumpulkan para seniman dan berbicara mengenai perkembangan sketsa.
"Dari hasil obrolan, Galeri Nasional Indonesia dipilihlah sebagai tempat untuk menyimpan karya, karena sketsa KKI Kemarin itu sama saja seperti Konferensi Linggarjati dan membicarakan banyak hal," katanya.
Setiap Kamis pun, GNI menyelenggarakan KamiSketsa yang mengundang para sktecher untuk membuat sketsa dan belajar bersama. "Kami siap siaga dengan pembaharuan pola, sistematika, dan kurikulum. Kita selama ini on the spot keliling ke museum dan sebenarnya ingin mengenalkan sketcher ke museum," pungkasnya.
Pada 2019, GNI bakal menyelenggarakan Festival Sketsa yang bakal mengundang seniman-seniman se-Indonesia.
(tia/ken)