Lambat laun video mapping 3D pun dikenal publik, nama Sembilan Matahari adalah salah satu yang mempopulerkannya di masa itu. Siapakah Sembilan Matahari?
1. Awal Tercipta Sembilan Matahari
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Berawal dari 2007 ketika Adi Panuntun yang kini menjadi CEO Sembilan Matahari lulus kuliah dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Saat itu, obrolannya bersama adiknya yang sains membawa pada sebuah ide untuk mengawinkan dua disiplin ilmu.
"Di tahun 2007 tidak apply CV tapi kami coba apply proposal yang aneh dan cari sponsor. Banyak gagalnya tapi ada momen di tahun itu kami memproduksi film yang akrinya blow up ke layar lebar. Judulnya c.i.n.t.a," tutur Adi saat berbincang di Festival Wave of Tomorrow, belum lama ini.
2. Kawinkan Teknologi dan Seni
![]() |
"Karya awan ini gimana menghadirkan sculpturing, awan tiruan lalu ditembakkan ke proyeksi sampai menghadirkan efek salju turun. Pada prinsipnya ingin menghadirkan suasana romantik tapi dramatik.
Setelah karya awan, Sembilan Matahari juga menciptakan karya 'immersive'. Di Wave of Tomorrow, ia memberikan proyeksi di bagian bawah, sensornya akan berubah mengikuti gerakan kita. Idenya berasal dari hal sehari-hari seperti gadget, televisi, monitor, dan layar tablet.
"Immersive ini relevan dengan kehidupan sehari-hari," tutur Adi.
3. Apresiasi hingga ke Mancanegara
![]() |
Di Moscow LightFest 2015, Sembilan Matahari juga pernah menampilkan dua karya yakni klasik membawa karya tentang 'Matryoshka' yang dianggap sebagai simbol ibu dan kesuburan. Di kategori modern, Sembilan Matahari bawakan dengan nuansa eksperimentasi visual dan audio yg "dark-expressive". (tia/dar)