Sembilan Matahari pun menghadirkan tiga karya interaktif yang dipajang di festival tersebut. Selain seri pertama 'Constellation Neverland' yang memuat awan-awan buatan seperti tengah hujan maupun petir, ada dua karya lainnya.
Pertama, karya bernama Immersive merupakan instalasi yang memburamkan batas realita dengan menggabungkan dunia virtual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Instalasi ini berupa visual dua bidang yang interaktif yang dapat merespons ketika pengunjung bergerak di dalamnya. Ini kami sajikan khusus pada Wave of Tomorrow 2018," tutur CEO Sembilan Matahari, Adi Panuntun, di The Tribrata, belum lama ini.
![]() |
Di karya ketiga yang berjudul 'Tunnel', Sembilan Matahari menyakikan gambar dari konsep berpikir 'out of the box'. Ketika orang dituntut untuk melampaui batasnya, di karya 'Tunnel' pengunjung bakal merasa seperti berada di sebuah kotak yang mengibaratkan cara pandang yang dibatasi.
"Setelah melalui tunnel, pengunjung akan berada di sebuah ruangan, yang menggambarkan box tersebut berubah menjadi gambaran seolah-olah pengunjung berada di cakrawala tanpa batas. Pesan yang ingin kami sampaikan melalui The Tunnel ini adalah, di awal proses berpikir, semua orang pasti akan merasa dibatasi," kata Adi.
"Namun pada kenyataannya, keterbatasan dapat diatasi dengan membuka diri akan cara pandang baru yang 'out of the box' atau keluar dari batasan yang ada, semua orang bisa mendapatkan cara-cara baru dan banyak pilihan kesempatan," lanjutnya lagi.
Dia pun menambahkan, "Kami berharap para pengunjung bisa menikmati karya yang kami bawakan, bisa terinspirasi oleh perspektif-perspektif baru."
Saksikan juga video 'Lihat Karya Seni Teknologi Instagramable ''Wave of Tomorrow'' Yuk!':
(tia/nu2)