Lukisan dari sang maestro seni lukis Indonesia itu dipajang pertama kalinya di hadapan publik. Berikut 3 lukisan Hendra Gunawan pilihan detikHOT yang tak lekang waktu:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lukisan 'Arjuna Menyusui' yang dipamerkan di Ciputra Museum menjadi salah satu fokus di eksibisi. Lokasinya berada di pusat Ciputra Museum dan langsung menarik perhatian pengunjung. Hendra Gunawand iketahui tertarik dengan seni tradisi sejak kecil.
![]() |
Ia pernah masuk ke dalam Yayasan Obor Pasundan dan belajar tentang seni tradisi. Karya yang penuh human interest ini menceritakan tentang tokoh Arjuna (kesatria Pandawa) yang selalu dimainkan oleh perempuan. Di 'Arjuna Menyusui' terungkap Sang Arjuna adalah perempuan dan sedang menyusui anaknya sebelum naik pentas.
2. 'Diponegoro yang Terluka' (1982)
![]() |
Lukisan 'Diponegoro yang Terluka' masih menyisakan misteri karena tak ada goresan wajah dalam salah satu obyek. Menurut kurator pameran Agus Dermawan T, lukisan ini tadinya dipersembahkan untuk Provinsi Jawa Tengah secara cuma-cuma.
Namun ditolak oleh pemerintah setempat lantaran Hendra adalah eks Tapol. Hendra Gunawan memberikan lukisan tak hanya pada Jawa Tengah tapi pada Pemprov Bali dengan melukis Trunyan dan Perang Buleleng. Untuk Jawa Barat, ia melukis Pangeran Sumedang melawan Dandels. Untuk Jakarta, ia melukis Pangeran Fatahillah.
3. 'Pengorbanan Ibu' (1973)
![]() |
Lukisan 'Pengorbanan Ibu' menyapa pecinta seni di bagian depan museum. Karya Hendra Gunawan yang penuh dengan drama kehidupan ini menarik perhatian Ciputra untuk mengoleksi.
Menurut keterangan katalog, di balik drama keluarga yang sering tidak diperhatikan itu ada lapisan pesan yang ditawarkan Hendra.
"Orang tak memahami, betapa ayam yang kelamaan kehujanan akan segera sakit. Dengan begitu, ayam yang akan dijual juga terancam mati." Maka lukisan ini mengajak kita untuk merenung atas apa yang terjadi setelahnya.
(tia/tia)