Ada 45 karya lukisan, patung, dan seni kriya dari 34 seniman Indonesia dan mancanegara yang bakal dipamerkan. Karya para seniman di antaranya adalah Raden Saleh, Dullah, Henk Ngantung, Naskah Jamin, Basoeki Abdullah, dan Harijadi S. Sementara dari mancanegara ada Zsiemond Kisfaludi Strobel, Walter Spies, Fernando Amorsolo, dan Yevgeny Viktorovich Vuchetich.
Saat jumpa pers di Kementerian Sektretariat Negara, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf menuturkan pameran terpenting di Indonesia akan mendatangkan para pecinta seni dari mancanegara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini pameran penting, yang tidak hanya ada di Singapura dan Hong Kong, pelukis dari Indonesia banyak yang berpameran di luar negeri. Kebetulan di tanggal 2 Agustus akan dibuka Art Jakarta, yang menggembirakan pengunjung Art Jakarta dari luar negeri pastikan akan tertarik mengunjungi pameran kita," tutur Triawan.
Koleksi seni yang berasal dari 5 Istana Kepresidenan di Indonesia diketahui ada sekitar 3000-an karya. Selama ini karya-karya tersebut tersimpan rapi di Istana Kepresidenan dan hampir tidak pernah diperlihatkan pada publik.
Baru pada 2016 lalu, lewat Kementerian Sekretariat Negara bekerja sama dengan Kemendikbud, Kementerian Pariwisata, Bekraf, dan Mandiri Art, pameran koleksi Istana Negara dipajang. Bekraf pun menyakini pengunjung dari mancanegara yang datang ke Art Jakarta maupun perayaan 100 Tahun Hendra Gunawan akan mendatangi eksibisi tersebut.
"Mereka bisa melihat karya dari masa lalu Indonesia dan banyak koleksi yang bisa diperhatikan. Saya berharap kita punya galeri yang lebih besar, bukan hanya 50 karya seni saja yang dipamerkan tapi lebih dari itu," katanya lagi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menambahkan pameran ini sudah menjadi tradisi tahunan di bulan Agustus.
"Dari waktu ke waktu ada penyempurnaan sebagai substansi di bawah Kemendikbud. Tahun ini kami juga melengkapi dengana danya lomba melukis yang melibatkan para pelajar dari 34 provinsi dan juga mulai tahun ini ada pameran serupa di daerah-daerah," tuturnya.
"Secara bertahap memunculkan para maestro di berbagai daerah yang kualitasnya juga tidak kalah. Kita ingin mencoba meratakan tradisi apresiasi karya seni," pungkasnya.
Dikuratori oleh Amir Sidharta dan Watie Moerany, karya yang dipajang merupakan koleksi Istana Kepresidenan dari Istana Jakarta, Bogor, Tampaksiring, Yogyakarta, dan Cipanas. Pameran dibuka pada Jumat (3/8) dan berlangsung hingga 31 Agustus 2018 di Galeri Nasional Indonesia.
Baca juga: Lukisan Langka Koleksi Istana Negara |