Teater Koma Tetap 'Sentil' Pemerintah di Lakon 'Gemintang'

Teater Koma Tetap 'Sentil' Pemerintah di Lakon 'Gemintang'

Tia Agnes - detikHot
Senin, 25 Jun 2018 16:12 WIB
Foto: Teater Koma
Jakarta -

Teater Koma kerap menulis naskah yang sarat akan kritik terhadap kondisi sosial dan politik saat ini. Termasuk di lakon terbaru 'Gemintang' yang bakal dipentaskan di Graha Bakti Budaya pada 29 Juni mendatang.

Dalam naskah yang pementasannya berdurasi 3 jam, Nano sengaja menyelipkan beragam peristiwa yang terjadi di Indonesia. Misalnya saja isu korupsi hingga kasus e-KTP.

"Kehidupan dari keluarga astronom ini kan dikelilingi dengan koruptor. Kasus e-KTP sengaja saya masukkan, kasus tiang listrik juga ingat kan. Tapi saya nggak pakai nama Ketua DPR, tapi Ketua Dewan Rakyat," ujar Nano usai jumpa pers di Galeri Indonesia Kaya, Senin (25/6/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini bukan pertama kalinya Teater Koma mengangkat isu korupsi dalam setiap lakonnya. Isu tersebut selalu dimasukkan Nano dengan maksud serta tujuan tertentu.

"Selama korupsi masih ada di Indonesia saya tidak akan berhenti membuat karya. Menurut saya kasus korupsi adalah kejahatan terbesar yang ada," kata Nano.

Ia menceritakan saat menjadi narasumber dan lakon 'Bom Waktu' dipentaskan di New York beberapa waktu lalu, ia pernah ditanyakan oleh kelompok teater dari AS.

"Bagaimana caranya tetap pentas dan masih mengkritik pemerintahan sedangkan saya harus mengkritik Donald Trump," cerita Nano menirukan perkataan salah satu grup teater tersebut.

"Ya saya bilang tetap saja mengkritik nanti pasti ketemu caranya," ujarnya terkekeh.

(tia/doc)

Hide Ads