Pameran tunggal kedua dari pria bernama Rama itu mengusung tema 'Runninggggg Slow' dan masuk dalam rangkaian Jogja Art Weeks. Satu ruang dalam Lir Space terdapat karya seni instalasi Rama. Di dalamnya ada beberapa televisi yang memajang video kecepatan urban dari kota Yogyakarta.
Ada video yang menampilkan riuhnya deru sepeda motor dan mobil di jalanan. Ada juga hilir mudiknya orang-orang yang lalu lalang di jalan. Televisi satunya memajang padatnya rumah di pinggiran kota Gudeg tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eri Rama Putra Tampilkan Kecepatan Urban Yogyakarta di 'Runninggggg Slow' Foto: Tia Agnes/ detikHOT |
Percepatan dan pertumbuhan kota yang ditinggali Rama sejak berkuliah itu, menurutnya, semakin kacau. Kondisi tersebut yang coba dihadirkan Rama dalam karyanya kali ini. Selama beberapa tahun belakangan, ia merasakan Yogyakarta mengalami perkembangan yang pesat.
"Ada mobilitas kendaraan yang kacau banget, mobilitas manusianya. Ada lambat dan cepat. Di sini aku berusaha untuk membiarkan audience merasakan apa yang aku rasakan ini. Di tengah percepatan, ada distorsi," ujarnya ketika ditemui detikHOT di Lir Space, belum lama ini.
Di tengah cepatnya mobilitas, justru ada satu pemandangan yang tak biasa yang dijepretnya dalam video hitam-putih. Di kawasan Pajeksan dekat Jalan Malioboro, Rama menghadirkan kondisi yang berjalan lambat. Video saat malam, sepi, dan lambat itu kontras 180 derajat dari tiga video lainnya.
"Aku kerja dan berkesenian di Yogyakarta. Saat semester 4 aku mutusin buat menetap di Yogyakarta. Artinya aku menemukan ruang di sini untuk berkarya, berkesenian, dan tinggal di Yogya. Mungkin bagi sebagian orang ritme cepat di Jakarta sudah lumrah," tutur Rama.
Dalam keterangan pameran yang ditulis oleh kurator pameran Gatari Surya Kusuma, disebutkan Rama membagi konteks sosial dan ruang menjadi dua dunia. Yakni kota sebagai ruang yang fisiknya ada dan internet sebagai ruang non-fisik yang juga ia hadiri.
"Kesadaran ini muncul saat aku tinggal di Yogya. Aku yang besarnya di Jakarta sangat bisa beradaptasi di Jakarta. Tapi ritme ini yang sekarang aku rasakan," kata anggota Ruang MES 56.
Pameran tunggal Eri Rama Putra masih bisa dilihat di Lir Space hingga 19 Mei 2018.
(tia/srs)












































Eri Rama Putra Tampilkan Kecepatan Urban Yogyakarta di 'Runninggggg Slow' Foto: Tia Agnes/ detikHOT