Dari 248 galeri, ada dua galeri seni Indonesia yang unjuk gigi menampilkan karya seniman Tanah Air. Mereka adalah NADI Gallery dan ROH Projects yang keduanya berasal dari Jakarta.
Dua galeri yang mengikuti Art Basel Hong Kong sejak awal edisi perdana itu berada di lantai satu Hong Kong Convention and Exhibition Center. Pemilik NADI Gallery, Biantoro Santoso mengatakan ada 6 seniman Indonesia yang diundang pihak galeri untuk memajang karya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Di antaranya adalah Eddie Hara, Agus Suwage, Handirwirman Saputra, Yuli Prayitno, M.Irfan, dan Samsul Arifin.
"Nama-nama seniman yang kami bawa di Art Basel HK ini sudah sering kami tampilkan di art fair lainnya. Tapi M.Irfan baru dibawa kali ini," ujar Biantoro ditemui di sela-sela media preview Art Basel Hong Kong, Selasa (27/3/2018).
Biantoro pun mengaku karya seniman Indonesia banyak diapresiasi pecinta seni maupun kolektor kenamaan.
"Banyak yang tahu kok sama karya-karya seniman Indonesia. Kami kan datang ke Art Basel Hong Kong juga memperkenalkan dan mempromosikan karya seniman Indonesia," kata Biantoro.
![]() |
Berbeda dengan NADI Gallery, ROH Projects membawa satu seniman Indonesia, Faisal Habibi. Karya-karya seniman asal Bandung itu masuk dalam bagian discoveries Art Basel Hong Kong kali ini.
"Selama 5 tahun ini, kami berhasil lolos seleksi Art Basel Hong Kong. Dan kelima-limanya masuk dalam program Discoveries. Lewat program ini kami ingin mengenalkan seniman muda Indonesia," kata Direktur sekaligus pemilik ROH Projects, Laksamana Tirtadji.
Sebelum Faisal Habibi, ROH Projects pun mengenalkan Aditya Novali, Bagus Pandega, Syaiful Garibaldi, dan Wiyoga Muhardanto di Art Basel Hong Kong.
Art Basel Hong Kong edisi keenam berlangsung pada 27-31 Maret 2018.
(tia/kmb)