Guruh Soekarno Putra pun antusiasi bisa terlibat dalam Batam Menari 2018. Dia setuju dengan ide-ide pengembangan pariwisata di kota Batam.
Tarian yang diciptakannya berdurasi sekitar 7 menit dan berjudul 'Rampai Batam'. Dalam keterangan pers yang diterima detikHOT, kata 'Rampai' merujuk pada arti bermacam-macam kelopak bunga. Tarian Rampai Batam ini adalah tarian yang mewakili beberapa etnis yang ada di kota Batam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari segi gerakan kita ciptakan koreografi yang terdiri cari empat unsur etnis yang banyak disini. Yaitu Melayu, Minang, Batak dan Cina. Kami membuatnya dengan gerakan yang menurut kami tidak terlalu rumit dan sulit. Tapi kalau nanti praktiknya ternyata masih agak terlalu sulit, kami akan modifikasi sederhanakan," kata Guruh.
Guruh Soekarno Putra Ciptakan Koreografi untuk Batam Menari 2018 Foto: Istimewa |
Guruh bersama timnya pun sudah melakukan latihan sejak lama. Termasuk persiapan dasar dengan mengirim tim tari dari Kinarya GSP untuk melatih 150 instruktur tari di Kota Batam.
Para instruktur itu dilatih koreografi tari yang secara khusus dicipatkan Guruh untuk ajang Batam Menari 2018. Yang nantinya akan dibawakan secara bersama-sama oleh masyarakat dan seluruh komponen yang ada di Kota Batam.
"Kami telah mulai berlatih dan kami minta doa restu dari semuanya agar apa yang kami lakukan dapat ridha dan berkah serta kemudahan. Sehingga peran serta kami dalam mewujudkan Batam yang dikenal akan pariwistanya," pungkas Guruh.












































Guruh Soekarno Putra Ciptakan Koreografi untuk Batam Menari 2018 Foto: Istimewa