Sosok yang dilukiskan bernama George Dyer itu memiliki cerita di baliknya. Dyer disebut sebagai kekasih gelap yang disembunyikan selama hidup Bacon.
Ahli seni Pilar Ordovas mengatakan lukisan-lukisan George Dyer memberi ruang dan jarak dari ciri khas Bacon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anda bisa melihat George Dyer termenung, masuk ke dalam pikirannya, dan ada sesuatu yang rapuh tentang dia," tutur dia dilansir dari Guardian, Jumat (23/2/2018).
Lukisan Bacon yang berjudul 'Three Studies of George Dyer ' (1966) dijual di Balai Lelang seharga Β£ 29 juta tahun lalu. Sedangkan lukisan Freud 'Man in a Blue Shirt' dibuat pada tahun yang sama.
Kedua lukisan dipajang di Galeri Ordovas di London. Diceritakan, dalam biografi Francis Bacon yang ditulis Michael Peppiatt, Dyer mendekatinya dengan ceria dan menawarkan minuman.
Mereka dikatakan saling jatuh cinta dan berakhir dengan tragis. Dyer bunuh diri dua hari sebelum pembukaan pameran Bacon yang sangat penting di Grand Palais di Paris.
Pihak galeri pun mengatakan hubungan antara Bacon dan Dyer sangat kacau. Namun, terkadang disalahpahami.
"Orang-orang menganggap George Dyer adalah sosok yang kejam dan juga berhubungan dekat dengan Lucian Freud, dan sebaliknya," pungkasnya.