Untuk meningkatkan jumlah dan kualitas pertunjukkan seni di Bali, Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) dan Garin Workshop bekerja sama Bakti Budaya Djarum Foundation, menggelar pelatihan manajemen produksi seni pertunjukan. Workshop ini juga digelar di Malang, Kudus dan Padang Panjang.
"Workshop ini ditujukan secara khusus bagi pengelola atau pimpinan produksi seni pertunjukan. Pimpinan produksi merupakan ujung tombak dalam perwujudan gagasan artistik sang kreator atau sutradara. Pimpinan produksi juga menjadi seseorang yang akan mengatur dan mengontrol agar sebuah pertunjukan dapat berjalan baik dan lancar," kata Direktur Eksekutif PSBK Jeannie Park melalui siaran pers yang diterima detikHOT, Senin (12/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam satu hari, workshop manajemen produksi ini akan menghadirkan bincang-bincang, diskusi dua arah untuk saling berbagi pengetahuan terkait dengan komunikasi dan kemitraan," pungkasnya.
Budayawan Butet Kartaredjasa turut hadir membagikan pengalamannya dalam mengelola sebuah pertunjukan seni. Ia menyatakan pentingnya komunikasi dan proposal yang baik untuk menyalurkan ide-ide para seniman dalam sebuah pertunjukan.
"Seorang seniman dapat memiliki gagasan menarik tentang pertunjukan seni. Namun apabila hal tersebut tidak dibarengi dengan penyusunan proposal dan penyampaian komunikasi yang baik kepada para mitra, maka ide tersebut akan sia-sia. Bagi saya, kemampuan berkomunikasi lisan maupun tulisan, dan kesungguhan pada apa yang dilakukan menjadi sesuatu yang penting untuk dikuasai di bidang seni, khususnya seni pertunjukan," ujar Butet.
"Sebagai pelaksana, mitra penonton dan mitra pendukung seperti sponsor atau mitra kerja sama lain, komunikasi selalu menjadi garda terdepan, seni pertunjukan," pungkasnya dalam Workshop Manajemen Produksi Seni Pertunjukan di GEOKS Art Space, Gianyar, Bali.
Pentingnya media komunikasi, proposal yang baik dalam seni pertunjukan diulas dan didiskusikan bersama kepada para peserta workshop. Jeannie Park dalam membangun sinergi antara seni, seniman, dan masyarakat telah terbukti dengan terus berkembangnya PSBK sebagai art centre di Yogyakarta.
![]() |
"Bersama Butet Kartaredjasa dan Jeannie Park, workshop ini akan berbagi pengalaman mengenai cara pembuatan proposal seni pertunjukan yang komunikatif dan representatif. Komunikasi yang tertata akan berpengaruh pada perencanaan, pelaksanaan, untuk membangun kemitraan dengan banyak pihak. Tidak hanya berbagi pengalaman, program ini akan fokus pada proses penyusunan pemikiran, mengasah kemampuan bicara dan strategi penyampaian gagasan dalam waktu yang singkat," ucap Direktur Program Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian.
Jeannie Park membagikan beberapa konsep di balik pengembangan program PSBK serta organisasinya, melalui pengalamannya sebagai studi kasus. "Kami harap, para peserta yang hadir dapat memahami informasi yang diberikan serta dapat diterapkan di kemudian hari untuk kemajuan komunitasnya masing-masing," ungkap Renitasari.