Pertunjukan tersebut menceritakan tentang tiga orang tua yang mengalami peristiwa traumatik di masa mudanya. Ketiga sahabat itu memiliki masa lalu berbeda dan mereka mencoba untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peristiwa operasi militer di Timor Timur hanya menjadi bagian dari sejarah kelam kerabat dekatnya yang justru tidak terlalu memusingkan perkara Timor Timur," ujar Edian Munaedi, dalam keterangan pers yang diterima detikHOT, Selasa (23/1/2018).
Kelompok teater yang berdiri sejak 1993 silam itu diprakarsai oleh aktivis Karang Taruna Kelurahan Angke. Nama 'stasiun' diambil karena lokasi yang dekat dengan Stasiun Angke, Jakarta Barat.
Ketua Komite Teater DKJ, Afrizal Malna mengatakan penggarapan lakon ini sudah dimulai satu tahun lamanya. "Penggunaan media seperti arsip video, musik digital, video mapping, dan media lainnya bisa menggantikan unsur 'cermin' yang tidak hadir sebagai bagian dari representasi rumit," ujar Afrizal.
Pertunjukan akan berlangsung pada Minggu (28/1) di Gedung Kesenian Jakarta pukul 14.00 dan 20.00 WIB.
Baca juga: Ini Dia 10 Penulis Indonesia yang Bersinar |