Kata 'kutub' yang digunakan sebagai judul pameran berarti ujung poros atau sumbu bumi yang bersifat magnetik. Di pameran kali ini, Masdibyo menyajikan 30 lukisan dalam waktu 2007-2017 dan Gigih Wiyono dengan 23 lukisan serta 9 patung yang berasal dari 2013-2017.
Dalam keterangan pers yang diterima detikHOT, pameran seni 'Dua Kutub; membawa pesan tentang kekuatan cinta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 10 Pameran Seni Terpopuler 2017 |
"Kami menghadirkan spirit yang membawa energi perdamaian dan kasih sayang. Tentang manusia dengan sesamanya, manusia dengan alam dan manusia dengan Tuhan. Tentang mikrokosmos dan makrokosmos, yin-yang, lingga yoni, vertikal-horizontal, positif negatif, kekuatan dan kelenturan dan lain sebagainya," ujar keterangan tertulis.
![]() |
Keduanya melakukan proses berkarya di wilayah yang berbeda. Masdibyo berproses di daerah pesisiran dan menggawangi Kutub Utara (Pantura, Tuban, dan pesisir Jawa Timur), sedangkan Gigih bereksplorasi di daerah pertanian yang menjadi khas Kutub Selatan (Sukoharjo dan Solo).
Kepala Galeri Nasional Indonesia (GNI) Tubagus 'Andre' Sukmana mengatakan pameran 'Dua Kutub' berbeda wujud visual dan karakter tersebut menjadi momen yang unik.
"Mereka disatukan dengan sebuah perekat yang disebut semangat kebersamaan dalam berkarya atau olah cipta seni yang disajikan dalam sebuah ruang pamer. Semoga publik bisa mengenal sosok kedua perupa tersebut," ujar Andre.