Pameran ini merupakan rangkaian kegiatan dalam mempelajari, melestarikan, sekaligus menyiarkan kehidupan karier dari Friedrich. Dikuratori oleh Setiadi Sopandi dan Avianti Armand, keduanya memiliki visi untuk membawa sosok penting dalam sejarah nasional (dan arsitektur) Indonesia ke dalam wacana kebudayaan di Indonesia saat ini.
"Isi pameran ini didasarkan pada buku biografi tersebut dengan menampilkan narasi lima babak kehidupan dari Friedrich Silaban," ujar Setiadi Sopandi, dalam keterangan yang diterima detikHOT, Rabu (1/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Masjid Istiqlal, F. SIlaban juga merancang gedung Bank Indonesia di Jalan Thamrin, Gedung Pola di Jalan Perintis Kemerdekaan, BNI 46 Jalan Lada di Kota Tua, Monumen Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, dan berbagai bangunan lain.
"Pameran ini menegaskan banyaknya persinggungan antara berbagai tempat, peristiwa, dan wacana (kebudayaan dan arsitektur) di Indonesia dengan sosok F. Silaban yang mungkin selama ini kita tidak terlalu sadari," katanya.
Pameran dibuka pada 7 November di Gedung D, Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat. Eksibisi berlangsung sampai 24 November. (tia/mah)