Di edisi kali ini, enam komunitas tari dari beragam genre bakal berpartisipasi. Di antaranya adalah karya koreografer Alisa Soelaeman (komunitas tari Alisa Soelaeman Dance Project), Popo Julihartapo (Dance Melayu Bangka Belitung), Josh Marcy Putra Pattiwael dan Febyane S (Indonesian Dance Theatre, Yosep Prihantoro Sadsuitubun (Kelompok Insan Pemerhati Seni), dan Dwi Yuliyanigrum (Sanggar Tari Paduraksa Tebet).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Koreografer Alisa Soelaeman akan membawakan karya 'What are we talking about?'. Josh Marcy Putra Pattiwael terinspirasi puisi karya WS Rendra yang diubahnya menjadi gerak tari berjudul 'A Walk at Pedestrian'.
Popo Julihartopo dari Dance Melayu Bangka Belitung tidak ketinggalan mempersoalkan tema tentang lingkungan yang dirusak oleh manusia. Tema emansipasi wanita juga disajikan oleh Yosep Prihantoro Sadsuitubun. Lalu, ada Dwi Yuliyaningrum yang memilih karya bernafaskan budaya Betawi dan Madura.
Anggota Komite Tari DKJ, Rusdy Rukmarata mengatakan koreografi yang berhasil lewat proses kurasi merupakan talenta-talenta muda. "Young talents of today will be legends of tommorow," katanya lagi.