Manik-manik di Gendongan Bayi Berarti Doa dan Perlindungan

Budaya Gendongan Bayi

Manik-manik di Gendongan Bayi Berarti Doa dan Perlindungan

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 20 Okt 2017 17:45 WIB
Manik-manik di Gendongan Bayi Berarti Doa dan Perlindungan Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Jakarta - Jika gendongan bayi yang kerap dipakai ibu-ibu menggunakan kain jarik, maka berbeda dengan suku Dayak. Mereka kerap membuat gendongan yang berasal dari kayu dan bambu untuk menggendong sang buah hati. Apa artinya?

Peneliti Sari Wulandari yang meriset mengenai fungsi, desain, maupun motif gendongan bayi Nusantara itu menceritakan di sela-sela pembukaan pameran di Museum Nasional Indonesia.

"Manik-manik itu artinya perlindungan, doa keselamatan. Dulu pakai batu sebagai menitipkan doa," tutur Sari pada Kamis (19/20/2017) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di pameran 'Fertil, Barakat, Ayom' di antara budaya gendongan bayi Taiwan dan Indonesia juga memiliki kemiripan lainnya.



"Pemakaian manik-manik di Taiwan dan Dayak juga ada. Dayak punya manik-manik yang sangat istimewa. Dayak pakai gendongan di belakang ketika bayi sudah bisa duduk. Di Sumba, Papua, dan Sulawesi juga menggunakan cara yang sama," kata Sari lagi.

Manik-manik di Gendongan Bayi Berarti Doa dan Perlindungan Manik-manik di Gendongan Bayi Berarti Doa dan Perlindungan Foto: Tia Agnes/ detikHOT


Fungsi gendongan bayi sangat berguna sekali. Suku Dayak menggunakannya karena ibu tidak diam di rumah tapi juga bekerja. Di Dayak dulu ladang berpindah, maka mereka bawa anaknya turut serta ke belakang," tambahnya.



Kurator Chang Chi-Shan asal Taiwan juga mengatakan hal yang sama. "Setiap simbol punya banyak makna tapi motif-motifnya mengartikan sesuatu yang mirip dengan Indonesia. Sama-sama berarti kesuburan, berkah, dan perlindungan," pungkasnya.


(tia/nu2)

Hide Ads