Pameran 'Power and Other Things' Ramaikan Festival Seni Europalia 2017

Pameran 'Power and Other Things' Ramaikan Festival Seni Europalia 2017

Tia Agnes - detikHot
Kamis, 19 Okt 2017 10:11 WIB
Pameran 'Power and Other Things' Ramaikan Festival Seni Europalia 2017 Foto: KBRI Den Haag
Jakarta - Ajang Festival Seni Europalia 2017 sudah dibuka di Belgia sejak 17 Oktober lalu. Sebanyak 21 perupa Indonesia dan Eropa berpartisipasi dalam pameran bertemakan 'Power and Other Things'.

Para seniman mengangkat tentang Indonesia namun dari sisi yang lebih kontemporer. Saat masa kolonialisme Belanda dan Jepang, kedudukan perempuan, dan imigrasi juga diangkat mereka.

Kurator pameran Riksa Afiaty dan Charles Esche mengatakan pameran menampilkan karya seni mulai dari periode 1835 sampai sekarang. Eksibisi diawali dengan karya tiga perupa abad ke-19. Yakni, Raden Saleh, Jan Toorop, dan Emiria Sunarsa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Raden Saleh adalah pelukis pertama Indonesia yang meninggalkan negaranya dan menerima pendidikan Eropa di Belanda. Ia kemudian kembali ke Indonesia untuk memahami identitas gandanya. Di sisi lain, Jan Toorop adalah pelukis kelahiran Indonesia yang hijrah ke Belanda tetapi terus berhubungan dengan negaranya. Kemudian Emiria, setelah sempat tinggal di Brussels, ia menghabiskan seluruh hidupnya di Indonesia, memimpikan pendidikan yang lebih maju di Belanda. Dengan cara berbeda, seniman-seniman itu hidup dalam ketegangan kolonialisme, baik di Indonesia maupun di luar negeri," ujar Charles Esche.

Pameran 'Power and Other Things' Ramaikan Festival Seni Europalia 2017 Pameran 'Power and Other Things' Ramaikan Festival Seni Europalia 2017 Foto: KBRI Den Haag


Selain itu, pameran ini juga menampilkan karya seni instalasi dari perupa lintas generasi Indonesia. Di antaranya adalah FX Harsono, Agung Kurniawan, Mella Jaarsma, Saleh Husein, Maryanto, Antariksa, Dea Aulia Widyaevan, Leonardiansyah Allenda, Lifepatch, Timoteus Anggawan Kusno dan Octora Chan.

Pameran yang menjadi salah satu rangkaian di Europalia 2017 adalah agenda penting.

Pameran 'Power and Other Things' Ramaikan Festival Seni Europalia 2017 Pameran 'Power and Other Things' Ramaikan Festival Seni Europalia 2017 Foto: KBRI Den Haag


"Isu yang diangkat juga menarik, bagaimana para perupa Indonesia baik yang modern hingga kontemporer memiliki posisi tawarnya masing-masing terhadap kolonialisme. Secara teknik, mereka juga sudah mumpuni jika disandingkan dengan para perupa Eropa. Artinya, para penikmat seni yang datang ke pameran ini akan disuguhkan betapa majunya perkembangan seni rupa Indonesia," kata Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nadjamuddin Ramly, dalam keterangan pers dari KBRI Den Haag kepada detikHOT, Kamis (19/10).

Pameran 'Power and Other Things' Ramaikan Festival Seni Europalia 2017 Pameran 'Power and Other Things' Ramaikan Festival Seni Europalia 2017 Foto: KBRI Den Haag


Setelah pembukaan, simposium internasional bertajuk 'Lupa Lupa Ingat: Imperial Zombies, Modern Vampires and Contemporart Ghosts" yang akan diselenggarakan di Royal Museum for Central Africa, Brussels pada 19 Oktober 2017. Simposium akan membahas sejarah konflik di Indonesia dan bagaimana kaitannya dengan sejarah pasca kolonialisme. Simposium akan menggali lebih dalam pemahaman mengenai seni modern dan kontemporer di Indonesia dan internasionalisasinya.

(tia/doc)

Hide Ads