Sutradara Malhamang Zamzam pun mengungkapkan tantangan dalam penggarapan produksi yang memakan waktu latihan selama tujuh bulan.
"Susunan merakit adegan satu dengan adegan berikutnya memang agak berat. Karena masalah yang terberat adalah ruang area parkir ini, kita nggak tahu mobilitas penonton gimana," tutur Malhamang usai pertunjukan di area parkir basement Gedung Teater Jakarta, Selasa (17/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Antar adegan dengan adegan lainnya, lanjut Malhamang, harus ada penggerak. "Tapi saya menegaskan kita tanpa dramatik lho, kita mau biasa aja," katanya lagi.
Meski sudah latihan selama tujuh bulan, naskah maupun adegan yang dimainkan pemain baru final H-5 sebelum pertunjukan.
"Aku bilang please sutradara pusing ini. Memikirkan gimana menggerakkan antar adegan," ujar Malhamang.
Sebelum 'Dancing Queen', Djakarta Teater Platform menampilkan dua pertunjukannya yakni 'PostHaste' oleh Teater Payung Hitam dan 'Octopus' dari Teater Poros. Pentas 'Dancing Queen' merupakan karya ketiga dari program DKJ tersebut.
(tia/tia)