'Dancing Queen' diambil dari lagu terkenal karya kelompok musik ABBA pada masanya. Kelompok musik dari Swedia ini dibentuk pada 1972 silam dan bubar tahun 1982.
"Sebagai judul, Dancing Queen sama sekali tidak mewakili proses pemaknaan seperti apa yang berlangsung dalam proses pertunjukan ini," tulis keterangan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) di situs resminya seperti dilihat detikHOT, Selasa (17/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disutradarai Malhamang Zamzam dan Dedy Madiya, pertunjukan ini berlangsung di areal parkir basement Gedung Teater Jakarta. Lokasi ini tidak tergolong ramai, seperti areal parkir di kompleks TIM.
Program Djakarta Teater Platform sendiri adalah laboratorium bersama dan ruang belajar untuk teater 'dipertaruhkan' di medan politik budaya. Berlangsung mulai pada April, program ini menampilkan grup teater Tanai Air. Seperti Teater Poros, Teater Alamat, Teater Stasiun, Teater Payung Hitam, dan kali ini giliran Teater Payung Hitam.
Pertunjukan 'Dancing Queen' digelar pada Selasa (17/10) pukul 20.00-21.00 WIB di areal parkir basement Gedung Teater Jakarta. Dilanjutkan diskusi pasca pertunjukan di ruang Galeri Cipta III DKJ pada Kamis (19/10) pukul 15.00-18.00 WIB.
(tia/tia)