Pemberitaan mengenai penolakan tersebut sudah dipublikasikan lewat berbagai publikasi Hadiah Nobel. Siapa sajakah mereka?
Dirangkum dari berbagai sumber, penulis pertama yang menolak adalah Boris Pasternak pada 1958 silam. Pria bernama lengkap Boris Leonidovich Pasternak dikenal sebagai penyair sekaligus novelis Rusia yang terkenal lewat novel epik 'Doctor Zhivago'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sejarah Tentang Anugerah Nobel Sastra |
Novel 'Doctor Zhivago' merupakan tragedi yang peristiwanya terjadi di masa terakhir kekaisaran Rusia dan hari-hari awal Uni Soviet. Bukunya pertama kali diterbitkan dalam bahasa Italia pada 1957 silam.
Dia menolak lantaran Uni Soviet tidak mengakui Hadiah Nobel Sastra. Padahal anugerah tersebut diberikan kepada Boris karena pencapaian tertinggi dalam puisi lirik kontemporer di bidang tradisi epik Rusia.
"Pemerintah Uni Soviet, yang tak senang dengan penggambaran kehidupan yang keras di bawah komunisme, memaksanya menolak Penghargaan Nobel Sastra dan mengeluarkannya dari Persatuan Penulis Uni Soviet. Meski tak dikirim ke pembuangan atau penahanan, semua terbitan terjemahannya tertunda dan ia jatuh miskin," tulis keteragan berbagai sumber seperti dilansir detikHOT, Jumat (6/10/2017).
Penulis kedua yang menolak adalah Jean Paul Sartre di tahun 1964. Penulis asal Perancis yang juga seorang filsuf kontemporer yang mengembangkan aliran eksistensialisme. Jean Paul Sartre secara konsisten menolak semua bentuk penghargaan.
Selain berita mengenai para penulis yang menolak Hadiah Nobel Sastra, masih ada penulis-penulis perempuan hingga yang kontroversial menerimanya. Siapakah mereka?
Intip berita selanjutnya ya hanya di detikHOT!
(tia/nu2)