Cerita Michael Halim yang Belajar Balet karena Asma

Suka Duka Penari Balet Pria

Cerita Michael Halim yang Belajar Balet karena Asma

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 25 Agu 2017 15:35 WIB
Cerita Michael Halim yang Belajar Balet karena Asma Foto: Indonesia Dance Company/IDCO
Jakarta - Di balik kesuksesan Michael Halim yang berhasil meraih gelar 'Solo Seal' dari Royal Academy of Dance, London, ada cerita lain. Yakni, pengalaman pertama Michael yang belajar balet karena sakit asma.

Hal tersebut diungkapkan Michael ditemui di sela-sela latihan pertunjukan 'Danceventure' di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ).

"Di usia 12 tahun, saya baru belajar balet. Mama saya menawarkan coba deh masuk ke balet. Basicly, gara-gara saya punya asma," tutur Michael kepada detikHOT, Kamis (24/8/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di awal belajar balet, Michael belum begitu jatuh hati hingga tekun belajar. Lambat laun, dia justru keranjingan menari balet. Selama seminggu hampir 4 sampai 5 kali, Michael harus latihan, dengan durasi waktu selama empat jam lamanya.



Setelah 13 tahun latihan balet, sakit asma yang diderita Michael ternyata berangsur sembuh. Sambil bercanda, dia mengatakan, mungkin sang ibunda memang sudah mengetahui manfaat balet bagi kesehatan.

"Mungkin aktivitas itu yang dibutuhkan, karena kan memompa jantung dengan baik. Saat menari, pernapasan itu kan harus diatur pelan-pelan. Ternyata setelah saya tahu itu ada juga teman-teman yang belajar balet dan mereka punya asma," tutur Michael.

Pria yang pernah mengenyam pendidikan jurusan IT di Universitas Multimedia Nusantara (UMN) ini tak hanya menjadi penari balet saja, namun dia juga mengajar di sekolah balet Marlupi.



"Saya juga ngajarin tari kontemporer di Marlupi Dance Academy. Di SMP Tarakanita Citra Raya tempat sekolah saya dulu, saya juga mengajar kelas hiphop. Dan kelas hiphop itu menyenangkan banget," tutur Michael.

Saat ini, Michael pun kerap menciptakan koreografi baru dan dipentaskan ke publik. Di gelaran 'Danceventure' yang bakal berlangsung akhir pekan ini di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Michael menciptakan tarian terinspirasi dari kisah Galih dan Ratna yang diberi judul 'Dua Sejoli'.

"Ini tarian yang bukan cuma klasik saja, tapi juga ada modern-nya. Kalau di cerita-cerita Galih-Ratna sebelumnya, kan sad ending. Saya nggak mau. Di sini, Galih-Ratna happy ending," pungkasnya.

(tia/nu2)

Hide Ads