'Mutual Unknown': Pameran Eksperimental 9 Seniman Muda Asia Tenggara

'Mutual Unknown': Pameran Eksperimental 9 Seniman Muda Asia Tenggara

Tia Agnes - detikHot
Senin, 05 Jun 2017 13:50 WIB
Pameran seni 'Mutual Unknown' di Galeri Nasional Indonesia Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Jakarta - Jika sebuah pameran biasanya sudah terdapat karya seni dalam ruang galeri, berbeda dengan pameran 'Mutual Unknown'. Ibarat studio terbuka, pengunjung akan diajak untuk bermain-main, ngobrol, berinteraksi, sekaligus eksperimen bersama dengan 9 seniman muda Asia Tenggara yang terpilih.

Di bagian depan ruang Gedung A Galeri Nasional Indonesia, terdapat instalasi kursi yang tersusun hingga menyentuh candelier. Karya seni instalasi ciptaan Nuttapon Sawasdee (Thailand) menyapa pengunjung yang masuk.

Dilanjutkan dengan beragam karya seni instalasi menarik lainnya. Misalnya saja Azam Aris (Malaysia) yang mencoba meriset tentang permasalahan bahasa antar dua negara, Indonesia dan Malaysia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mencermati ada kata-kata di bahasa Indonesia dan Malaysia seperti Pontianak dan Gondangdia, yang itu satu kata tapi punya makna yang berbeda. Di sini saya menggali lbih dalam dan menciptakan pemetaan visual," kata Azam Aris, di Galeri Nasional Indonesia, akhir pekan lalu.

Baca Juga: Uniknya Karya Seni 'Menanam Mie' yang Dipamerkan di Galeri Nasional

Pameran seni 'Mutual Unknown' di Galeri Nasional IndonesiaPameran seni 'Mutual Unknown' di Galeri Nasional Indonesia Foto: Tia Agnes


Di seberangnya ada Kaung Myath Thu (Myanmar) yang menyoroti hubungan antara orangtua dan anak. "Di negara saya ada 5 aturan orangtua dan 5 aturan anak yang secara tidak tertulis sudah ada aturannya, dan di sini saya membicarakan hal tersebut," tutur Kaung Myath Thu.

Dia menciptakan karya seni instalasi yang mengeksplorasi ketegangan antara konsep 5 tugas tersebut. "Di video art, saya menghempaskan tubuh ke karya yang ada karet ban ini sampai berulang kali," ujar pria yang mengaku orangtua tak setuju dia menjadi seorang seniman.

Kata regional Asia Tenggara pun menjadi benang merah para seniman berkarya. Thuy Tien Nguyen pun meneliti pola konsumsi mie instan terhadap dua negara. "Saya merasa beras tidak lagi jadi bahan makanan utama, tapi beralih ke MIE. Di Vietnam, banyak masyarakat yang sangat menggemari merk Indomie, khususnya mie goreng," kata dia.

Selain empat seniman muda di atas, masih ada lima seniman lainnya. Di antaranya adalah Tan Vatey (Kamboja), Noy Xayatham (Laos), Renz Lee (Filipina, Leonard Yang (Singapura), dan Fajar Abadi (Indonesia).

Pameran seni 'Mutual Unknown' di Galeri Nasional IndonesiaPameran seni 'Mutual Unknown' di Galeri Nasional Indonesia Foto: Tia Agnes/ detikHOT


Salah seorang kurator pameran 'Mutual Unknown', Henry Tan mengatakan konsep studio terbuka merupakan ide yang merespons CuratorsLAB. "Kami tidak ingin pameran seni itu sekadar memajang karya tapi kami memilih berbasis riset dan karya yang on-site atau on going di galeri. Karena kita sama-sama belajar, ide itu yang mendasari pameran 'Mutual Unknown'," pungkas Henry Tan.

Eksibisi berkonsep studio terbuka masih bisa disaksikan sampai 14 Juni mendatang. Pada 15 Juni digelar hasil akhir dari karya 9 seniman muda ke hadapan publik. Pameran seni 'Mutual Unknown' berlangsung di Gedung A, Galeri Nasional Indonesia.

Baca Juga: Pameran 'Mutual Unknown' Berkonsep Studio Terbuka, Ini Alasannya!


(tia/doc)

Hide Ads