Pertunjukan dibuka dengan lagu Jali-Jali, dilanjutkan tarian Nandak Ganjen. Pentasnya mengisahkan tentang orang-orang yang hidup di Jakarta membawa serta mimpi mereka agar menjadi orang-orang yang sukses ketika balik ke kampung halamannya.
Baca Juga: Uniknya Karya Seni 'Menanam Mie' yang Dipamerkan di Galeri Nasional
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sinar Noray merupakan sanggar asuhan mendiang Mpok Nori. Kini, Sinar Noray melanjutkan perjuangan pendirinya dalam melestarikan budaya tari lewat pentas lenong, musik, dan tarian tradisional.
Sebelum pementasan 'Siapa Suruh Datang Jakarta', ada juga Bintang Indrianto dan Bianglala Voices yang menghadirkan wajah Jakarta pada pementasan 'Jakartaku, Jakarta Kita'. Setelahnya masih ada pertunjukan bertema 'Jakarta' di pekan berikutnya.
(tia/doc)