"Selamat kepada seniman Indonesia Yogie Achmad Ginanjar yang menerima penghargaan lewat voting publik di ajang The Sovereign Asian Art Prize Gala pada Jumat 5 Mei lalu," tulis pernyataan pihak The Sovereign Art Foundation, seperti dikutip detikHOT, Rabu (10/5/2017).
Lukisan cat minyak Yogie yang berjudul 'Absorption 7' menjadi karya terpopuler yang berhasil dipilih publik. "Karyanya menarik pecinta seni di polling yang berlangsung online di antara finalis lainnya," tulis The Sovereign Art Foundation lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Yogie Achmad Ginanjar, seniman asal Yogyakarta Uji 'Hahan' Handoko juga masuk sebagai finalis. Dia menampilkan karya embroidery berjudul 'Stronger and Harder'. Kedua karya seniman Indonesia tersebut terpilih serta dinominasikan oleh Rifky Effendy.
Sementara itu, nama seniman asal Tiongkok Li Hongbo juga berhasil memenangkan The 2017 Sovereign Asian Art Prize. Lewat karya yang berjudul 'Desire', dia menerima hadiah uang senilai USD 30,000 namun setengah uangnya didonasikan ke The Sovereign Art Foundation dan sisanya untuk almamater Jilin Normal University di Tiongkok.
Sebelumnya karya dari 30 finalis The Sovereign Art Prize dipamerkan di The Rotunda, Exchange Square, 8 Connaught Place, Central, Hong Kong, pada 25 April hingga 4 Mei lalu. Pendiri dan Ketua Sovereign Art Foundation, Howard Bilton, mengatakan tim dewan juri memilih para finalis yang dinilai kuat dan karya yang memiliki konsep original.
"Setiap tahun para finalis yang masuk tambah baik. Seniman yang dinominasikan telah dipilih oleh kurator independen. Para finalis yang masuk karyanya berkualitas," pungkas Howard Bilton.
Penghargaan Sovereign Asian Art Prize tahun lalu memenangkan seniman Kamboja Anida Youeu Ali dengan karya fotografi berjudul 'Spiral Alley'. Karyanya menampilkan pakaian raksasa seperti kelabang yang terinspirasi dari busana agama Islam dan Buddha.
(tia/doc)